Pemkab Aceh Timur Akan Buka Akses Jalan ke Lokasi Suaka Badak Sumatera

Pemkab Aceh Timur Akan Buka Akses Jalan ke Lokasi Suaka Badak Sumatera
Foto: Istimewa

ACEH TIMUR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur rencananya akan segera membuka akses jalan menuju ke lokasi Suaka Badak Sumatera di kawasan Desa Rantaupanjang, Kecamatan Simpangjernih, Aceh Timur, Aceh.

Sebelumnya, dilokasi ini telah ditetapkan sebagai tempat penangkaran Badak Sumatera yang ada di Provinsi Aceh, sekaligus sebagai tempat pengembangbiakan bagi satwa langka yang yang hampir punah itu.

Bupati Aceh Timur Hasballah Bin H.M. Thaib yang diwakili oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Aiyub, saat berada di lokasi Suaka Badak Sumatera mengatakan, sesuai perencanaan dari awal diharapkan dapat terlaksana sesuai rencana.

"Yang tujuan kita, apa saja yang telah kita rencanakan dari awal sehingga dapat terlaksana seperti rencana," ujar Aiyub dihadapan tim FKL dan ALERT dan sejumlah Kepala OPD terkait lainnya, Sabtu (29/05).

Sementara Kadis Lingkungan Hidup Aceh Timur Muhammad Yunus mengatakan, Pemkab Aceh Timur nantinya juga akan berkoordinasi dengan Provinsi dan Pemerintah Pusat, terkait kelancaran dan apa saja yang akan dibutuhkan.

Senada juga disampaikan Kadis PUPR Kabupaten Aceh Timur Muslem yang turut ikut ke lokasi ini.  Khusus untuk akses jalan, kata Muslem, rencananya akan segera diupayakan, sekaligus melihat langsung hari ini ke lokasi dimana saja yang akan menjadi kendala di lapangan.

"Rencananya kita akan menindaklanjuti akses jalan untuk menuju ke lokasi Suaka Badak Sumatera ini," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Program SRS dari Forum Konservasi Leuser (FKL) Dedi Yansyah melalui Koordinator Perizinan Program SRS Hertanto mengatakan, tempat perlindungan badak Sumatera ini sangat penting keberadaannya, hal itu menurutnya untuk menjaga safwa langka agar tidak punah.

"Selain untuk menjaga kepunahan badak, lokasi ini juga dijadikan tempat perkembangbiakan nantinya," kata dia.

Sebelumnya, Bupati Aceh Timur telah meninjau langsung kawasan ini, sekaligus turut memasang papan nama (plang) pada kawasan pembangunan Suaka Badak Sumatera atau Suaka Rhino  Sanctuary (SRS) di kawasan hutan Alur Timur, Desa Srimulya, Kecamatan Peunaron beberapa waktu lalu.

Pembangunan tempat perlindungan badak ini rencananya dimulai tahun ini.

Untuk diketahui, pembangunan suaka badak ini bagian dari rencana aksi darurat penyelematan badak Sumatera dari kantong populasi yang sudah tidak sintas (tidak viable), dan populasi serta habitatnya sudah terisolasi, di kawasan hutan Aceh.

Terkait hal itu, Bupati Aceh Timur mendukung penuh pembangunan untuk perlindungan satwa yang memiliki cula ini.

Selain menjadi kawasan lindung untuk kelestarian alam dan satwa, lokasi penangkaran badak nantinya juga akan menjadi destinasi wisata konservasi baru di Aceh Timur.

“Ini merupakan prospek yang sangat bagus bagi ekonomi masyarakat yang ada di sini. Satwa kita bisa terjaga dengan baik, ekonomi masyarakat juga ikut terbangun. Mudah-mudahan proses pembangunan ini bisa secepatnya tercapai sesuai dengan rencana yang telah disusun,” kata Bupati yang kerap disapa Rocky saat berada di lokasi beberapa waktu lalu.

Selain itu kata Rocky, Aceh Timur memiliki hutan yang sangat luas dan asri. Sebagian kawasan hutan terhubung langsung dengan hutan alami Kawasan Ekosistem Leuser (KEL). Termasuk kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). “Kekayaan alam dan satwa ini patut kita jaga bersama,” tegas Rocky.

 

 

MonologisTV: DUGAAN DANA DESA UNTUK MEUNASAH, DIPAKAI PRIBADI OKNUM APARAT DESA