Tulangbawang Barat Targetkan Targetkan Angka Prevalensi Stunting 2023 di Bawah 10 Persen

TULANGBAWANG BARAT – Penjabat
(Pj) Bupati Tulangbawang Barat, Lampung, Dr Zaidirina menargetkan Prevalensi Stunting
tahun ini di bawah 10%.
Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Badan
Kajian Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan tahun 2022, angka stunting Tulangbawang
Barat 16,4 % atau turun 5,7% dibandingkan pada 2021 sebesar 22,1%.
“Saat ini Tulangbawang Barat menduduki peringkat 9 terendah
dari 15 kabupaten/kota di Lampung,†tutur Zaidirina melalui pesan WhatsApp,
Sabtu (29/1/2023).
Zaidirina menjelaskan, stunting adalah masalah gizi kronis
akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, dan mengakibatkan
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo terkait
pengendalian inflasi, penurunan stunting, penurunan kemiskinan ekstrim, dan
pertumbuhan ekonomi, Pemkab Tulangbawang
Barat telah menjalankan program 3K 1W atau kolam, kandang, kebun, dan wisata dengan
memanfaatkan pekarangan dan lahan-lahan kosong di tiyuh-tiyuh atau desa-desa.
"Itu salah satu terobosan yang kita lakukan, selain
aplikasi e-penting (elektronik peduli stunting) untuk validitas data dan
informasi serta pemantauan dan intervensi untuk masyarakat rawan stunting dan
rawan miskin by name by address," pungkasnya.