Jelang Pilpres, Skandal Ketua Partai Menyeruak

Jelang Pilpres, Skandal Ketua Partai Menyeruak
Rifa Handayani (Foto: Istimewa)

BANDARLAMPUNG - Jelang pilpres 2024, situasi politik akhir tahun 2021 mulai panas. Sejumlah capres mulai diisukan dengan skandal seks. Ketua Partai berinisial AH dilaporkan ke polisi terkait skandal yang melibatkan Rifa Handayani.

Namun, Kolumnis Hersubeno Arief mengaku heran kasus dugaan skandal ketua umum Partai yang juga Menteri, AH tak tersentuh media massa nasional. Padahal, jejaring media sosial heboh membahasnya.

"Media sosial dihebohkan dengan adanya kabar yakni laporan skandal intimidasi oleh seorang ketua umum parpol dan istrinya terhadap seorang wanita bernama Rifa Handayani," kata Hersubeno dikutip dari saluran YouTube Hersubeno Point, Kamis (16/12).

"Kemudian baru tadi pagi saya mendapatkan beritanya dan yang menarik berita-berita itu tidak muncul di media-media massa konvensional nasional, media-media besar, ini menjadi menarik perhatian. Karena agak aneh kalau berita semacam ini luput dari media massa nasional,” ujarnya.

Padahal kasus ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian, namun mengapa masih tidak dikabarkan oleh banyak media massa.

"Karena ini sudah dilaporkan ke polisi. Yang menjadi pertanyan saya, mengapa berita ini tidak muncul di media massa nasional, apakah mereka memang lolos, bobol, wartawannya diam atau wartawannya hanya mangkal di Mabes Polri tidak mengetahui laporan ini. Atau mereka menganggap what and see, berhati-hati karena berita ini cukup sensitif, apalagi berkaitan dengan ketum parpol besar dan juga seorang menteri,” jelas Hersubeno.

Hersubeno sebaliknya menjelaskan bahwa yang mengabarkan isu skandal Menteri AH ini justru media-media kecil.

Namun justru ada yang janggal, sebuah berita yang dikabarkan oleh media massa justru hilang dan tidak dapat diakses kembali.

“Yang cukup menarik malah berita ini muncul di media-media pinggiran. Agak menarik, ketika pagi saya menerima beritanya masih utuh, masih lengkap. Tapi ketika siang hari beritanya tidak ada lagi, jadi linknya masih ada tapi beritanya tak ada,” imbuhnya.