PWI, Biro Adpim dan Disnakertrans Dikusikan Tingkat Pengangguran Terbuka di Banten

CILEGON - Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI) bersama Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) dan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten gelar diskusi
terkait dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Banten.
Diskusi antara pemerintah bersama wartawan se-Banten yang
digelar di Journalist Boarding School (JBS) atau Pusdiklat PWI Banten di
Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon tersebut, mengusung tema
'Pandangan Jurnalis Terhadap Program Pemprov dalam Mengurangi Pengangguran',
Rabu (31/5/2023).
Pada diskusi tersebut, tokoh Pers Banten yang juga owner
JBS, Firdaus menyampaikan bahwa, diskusi
tersebut sangat penting juga bagi keberlangsungan wartawan yang juga bekerja di
perusahaan pers.
"Diskusi ini sangat penting juga bagi kita, terutama
untuk keberlangsungan masyarakat pers, karena wartawan ini juga kan sebagai
tenaga kerja di perusahaan pers. Ke depan bagaimana nasib jurnalisme dengan
perkembangan AI (Kecerdasan Buatan), bagaimana dengan kerja masyarakat pers.
Untuk itu kita harus selalu berinteraksi dengan Disnaker, bagaimana solusi ke
depan. Untuk itu, negara harus hadir dalam hal ini melalui pemerintah daerah,
bagaimana pemerintah memberikan stimulus kepada masyarakat pers," ujarnya.
Senada disampaikan Ketua PWI Banten, Rian Nopandra. Menurut
pria yang akrab disapa Opan itu, keberlangsungan perusahaan pers juga akan
berpengaruh pada TPT, untuk itu kehadiran pemerintah melalui program yang
disinergikan bersama dengan seluruh elemen, akan dapat mengurangi dampak
tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi Pemprov Banten, yang
menyambut baik kegiatan diskusi ini. Diskusi seperti ini meski sering dilakukan
agar tercipta konsep penta-helix yang baik salah satunya dengan kami masyarakat
pers," katanya.
Dalam kesempatan itu, Opan juga mengapresiasi Disnakertrans
dan Pemprov Banten dengan tren TPT yang terus menurun di Provinsi Banten.
"Kami juga sangat mengapresiasi tren TPT yang terus
menurun di Banten, tren hari ini, itu bagaimana kita harus terus bergerak,
berpikir positif dan yang paling penting bertindak secara inovatif,"
tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Disnakertran Provinsi Banten,
Septo Kalnadi mengungkapkan, berdasarkan data pada Februari 2023, TPT di Banten
turun menjadi 7,97 persen. Namun demikian, hal itu menjadi tantangan ke depan
bagi pemerintah untuk dapat terus mengurangi jumlah TPT tersebut.
"Ini merupakan tantangan bagi pemerintah dalam
mempersiapkan lapangan kerja. Karena sekarang itu ada anomali investasi tinggi,
tapu penyerapan tenaga kerja kurang, karena padat modal dan padat teknologi.
Tapi kita juga telah mempersiapkan beberapa program untuk memunculkan industri
kreatif baru di Banten," katanya.
Septo juga menyampaikan, saat ini pihaknya tengah berencana
menjalankan program Skill Development Center (SDC) yang menggunakan metode
penta-helix yang akan melibatkan instansi terkait seperti Dinas Pendidikan,
Perindustrian dan Perdagangan, Pariwisata, Disnakertrans, tokoh akademik dan
lainnya, dalam menyiapkan tenaga kerja terampil.
"Lembaga itu tadinya ada di nasional dan sekarang
diserahkan ke daerah baru tahun ini, dan itu harus diberlakukan dengan
keputusan pemerintah daerah, sedang kita proses. Salah satunya adalah bagaimana
kita dengan bekerjasama melalui metode penta-helix, kita berkolaborasi untuk
menyiapkan tenaga kerja terampil, tentu saja ini perlu peran serta dari
pemerintah kabupaten/kota. Kita juga saat ini terus membina forum industri,
untuk itu, kami mengajak kepada seluruh elemen dalam menjaga kondusifitas
investasi khususnya di Banten," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) dan
Protokol Pemprov Banten, Beni ismail berharap, melalui diskusi tersebut,
program kerja yang saat ini tengah dilaksanakan oleh Pemprov Banten dapat
tersampaikan dengan baik.
"Program kerja yang dilaksanakan Pemprov penting
diketahui oleh masyarakat, termasuk capaian yang telah berhasil juga harus
disampaikan. Melalui tema ketenagakerjaan dalam diskusi ini, informasi ini
harus sampai kepada masyarakat juga, terutama terkait isu pengangguran serta program
kerja yang tengah direncanakan untuk permasalahan itu juga dapat tersampaikan
kepada masyarakat," pungkasnya.
Hadir dalam diakusi tersebut Ketua SMSI Provinsi Banten,
Lesman Bangun, Ketua PWI dan SMSI Kota/Kabupaten se-Banten, serta anggota PWI
dan SMSI Banten.