PRIMA: Sistem Pemilu di Indonesia Paling Rumit di Dunia

PRIMA: Sistem Pemilu di Indonesia Paling Rumit di Dunia
Wakil Sekretaris Jenderal PRIMA, Anshar Manrulu (Foto: Istimewa)

JAKARTA – Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL) yang digunakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Pemilu 2024 mendatang dinilai justru memperumit Partai Politik (Parpol) yang akan melakukan pendaftaran.

Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) menilai sistem Pemilihan Umum (Pemilu) yang diberlakukan di Indonesia saat ini merupakan yang paling rumit dan sulit di dunia.

“Seharusnya perkembangan teknologi digital bisa dimanfaatkan untuk mempermudah aktivitas, termasuk sistem pemilu. Justru mempersulit manusia dalam bekerja,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PRIMA, Anshar Manrulu, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (13/6/2022).

Anshar menyebut, kondisi tersebut tak hanya dialami parpol baru saat mendaftar. “Parpol lama juga dipersulit. SIPOL KPU sekarang paling rumit di dunia,” ujarnya.

Selain kerumitan itu, menurut Anshar, tahapan-tahapan pemilu yang dilakukan KPU seolah dikejar-kejar oleh waktu. Hal itu bisa dilihat dalam penetapan SIPOL yang mendahului penerbitan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).

“Dasar hukum SIPOL tahun 2019 melalui PKPU, tahun ini mendahului PKPU,” ungkapnya.

Anshar menambahkan, tahapan pengisian SIPOL yang ditetapkan KPU juga tidak wajar dan menyulitkan parpol yang akan mendaftar. Sebab, waktu yang diberikan hanya sekira 40 hari untuk memasukkan 780 ribu basis data.

“Durasi pengisian SIPOL ini tidak wajar, waktunya terlalu mepet, dalam pemilu sebelumnya 120 hari, sekarang sekira 40 hari,” imbuhnya.

Anshar meminta agar sistem pengisian SIPOL memudahkan bagi parpol untuk melakukan pendaftaran. Setidaknya sistemnya sama dengan pemilu sebelumnya.

Ia mendorong agar DPR RI memanggil KPU terkait persoalan tersebut. Selain itu, Ia juga mengajak partai-partai lain untuk mengkritisi sistem yang tidak masuk akal itu.

“Zaman sudah modern, sistem SIPOL harusnya memudahkan bukan menyulitkan,” tutupnya.