Makna Iduladha dan Hakikat Kurban Dimata Kabaharkam Polri

JAKARTA – Umat muslim di seluruh dunia bersiap menyambut Iduladha yang jatuh pada Jumat (31/07) besok. Sebagian besar, hari ini Kamis (30/07) atau 9 Dzulhijjah 1441 H melaksanakan puasa arafah sebagai salah satu sunnah menyambut Idulkurban, bagi kita yang tidak melaksanakan ibadah haji tahun ini.
Makna Iduladha dan hakikat kurban dimata Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto sangatlah luas karena mencerminkan hubungan secara vertikal kepada Allah SWT (Habluminallah) dan hubungan secara horizontal sesama manusia (Habluminannas).
"Saya ini fakir ilmu, karena yang lengket dibadan saya bukan punya saya, semua kepunyaan Allah SWT, kalau terkait makna Iduladha dan hakikat kurban saya cuma ingat Habluminallah dan Habluminannas," ujarnya, Kamis (30/07).
Lebih lanjut mantan Kapolda Sumut ini mengatakan bahwa berkurban dalam ibadah Iduladha itu meniscayakan spirit berkorban dalam hidup dan melakukan kebaikan. Dalam beragama serta kehidupan berbangsa dan bernegara juga memerlukan pengorbanan lahir dan batin sebagai wujud dari ketulusan, pengabdian, dan ibadah semata karena Allah demi meraih ridha dan karunia-Nya. Dalam kehidupan di dunia tiada manusia bekerja dan meraih keberhasilan tanpa pengorbanan.
"Sebagaimana ujian Allah SWT kepada Nabi Ibrahim, hikmah dari segala peristiwa kurban tidak lain tidak bukan adalah untuk memperoleh ridha Allah," kata Agus.
Secara lahiriah setiap yang berkorban menyembelih hewan kurban dan membagikannya kepada sesama, tetapi sejatinya yang bersangkutan berkurban kepada Allah dengan berani mengorbankan sesuatu yang dimilikinya untuk sesuatu yang lebih utama, yakni semakin mendekatkan diri kepada Allah sekaligus berbuat kebajikan yang luhur atau ihsan kepada sesama.
Berkurban juga memiliki hakikat menyembelih sifat-sifat binatang/hewani yang ada didiri kita manusia, sifat-sifat yang tidak taat aturan, buas, rakus, tamak, zolim, intoleransi, kita kadang tak pernah merasa puas, jarang bersyukur atas begitu banyak nikmat padahal hidup ini hanya sesaat. Ujung kehidupan adalah akhirat, alam dimana semua perbuatan dan perkataan dipertanggungjawabkan.
Yang menciptakan perbedaan itu Allah SWT, agar kita semua memikirkan, memahami, mengambil pelajaran, bersyukur, mendapat petunjuk. Jadikan momentum Iduladha dan kurban ini sebagai ikhtiar ibadah kita mendekatkan diri kepada sang Khalik, teruslah berbuat kebaikan dengan keikhlasan karena kombinasi keduanya Insya Allah bernilai ibadah.
"Ikhlas dengan menerima pembelajaran hidup dari pendemi COVID-19 sebagai sebuah pengorbanan sehingga kita terus mawas diri, kemampuan beradaptasi dengan segala situasi menuju kemandirian di berbagai sisi sebagaimana yang dicita-citakan para pendiri bangsa dan pemerintah saat ini," ujarnya.
Terkait pengamanan perayaan Iduladha oleh Kepolisian, Agus mengatakan, Polri akan mengerahkan personil disamping untuk mengamankan juga mensosialiasikan adaptasi kehidupan baru dalam menghadapai pandemi COVID-19 yang masih merebak, Polri juga menghimbau agar masyarakat tidak melaksanakan takbiran keliling dan untuk pelaksanaan Salat Iduladha serta pemotongan hewan kurban tetap mengacu pada protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.