Kerjasama Publikasi ‘Cekik’ Peratin di Pesisir Barat

Kerjasama Publikasi ‘Cekik’ Peratin di Pesisir Barat
Foto: Ilustrasi/istimewa

PESISIR BARAT-Para Peratin di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, mengeluhkan besarnya dana kerjasama publikasi yang dialokasikan dari Dana Desa (DD) yang diajukan bebeberapa oknum tim media TV streaming.

Demikian dikatakan salah seorang pengurus Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) kecamatan yang enggan namanya disebutkan. Ia mengaku, para Peratin saat ini merasa resah dengan nilai kerjasama publikasi yang dibebankan oleh tim media TV streaming kepada pertain.

Bagaimana tidak, jumlahnya yang sangat besar mencapai Rp15 juta per pekon dinilai sangat memberatkan pemerintah pekon.

“Sementara kesepakatan dalam rapat APDESI tingkat kabupaten beberapa waktu lalu, untuk anggaran publikasi setiap pekon nilainya sangat minim,” ujarnya.

Menurut informasi, nekatnya tim media TV streaming dimaksud membebankan anggaran publikasi  hingga mencapai angka RP15 juta per pekon, lantaran mendapat restu pengurus APDESI kabupaten.

“Terus terang kami sangat resah dan keberatan dengan dana kerjasama publikasi yang diajukan oknum tim media TV streaming itu,” kata bebeberpa Peratin yang juga pengurus APDESI kecamatan itu.

Menurutnya, tim media TV streaming itu saat berhadapan dengan Peratin mengaku kerjasama publikasi hasil pembangunan di masing-masing pekon itu akan ditayangkan di stasiun TV nasional.

“Kami heran, kok wartawan stasiun TV nasional memaksa peratin melakukan kerjasama publikasi, nilainya harus menuruti kemauan mereka. Saya rasa stasiun TV nasional tidak ada yang memaksakan nara sumber atau pemerintah, khususnya pemerintah pekon untuk bekerjasama dengan nilai atau dana yang memberatkan. Kami menduga itu hanyalah akal-akalan oknum wartawan tim media TV streaming itu saja” tambahnya.

Terlebih, tambahnya, para oknum wartawan tim media TV streaming tersebut bukan asli Pesisir Barat.

“Domisilinya saja di daerah lain, disinyalir mereka hanya mencari keuntungan pribadi dari ratusan Peratin yang ada di Pesisir Barat dengan menjual nama stasiun TV,” tukasnya.