Jika Vaksin COVID-19 Lolos Uji Klinis, Pemerintah Butuh Anggaran Sebesar 21 Triliun

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Intan Fauzi mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat kerja (raker) dengan berbagai mitra seperti Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan lembaga-lembaga lainnya, termasuk dengan Bio Farma.
Pemerintah Sendiri mengalokasikan anggaran vaksin COVID-19 sebesar Rp 21 triliun dalam APBN 2021. Pemerintah menyatakan siap untuk memproduksi 100 juta vaksin virus Corona bila sudah dinyatakan lolos uji klinis. Saat ini, vaksin yang diproduksi Sinovac Biotech, Ltd asal China itu tengah dilakukan uji klinis tahap tiga.
Politisi Fraksi PAN ini menambahkan, untuk pengadaan vaksin COVID-19 ini, Kemenkes pada tahun anggaran 2021 membutuhkan anggaran sebesar Rp 21 triliun. Karena itu, hal terpenting adalah akses masyarakat. "Pemerintah harus betul-betul siap, masyarakat mendapatkan akses untuk itu," katanya.
"Kami sebagai DPR RI tentunya dalam hal ini adalah politik anggaran, berapa pun rupiah kalau memang artinya itu untuk pro rakyat dan untuk bangsa dan negara, seperti misalnya Perppu dan sebagainya, ya kami ikuti. Sepanjang betul-betul anggaran tersebut terserap dengan baik dan tepat sasaran," kata Intan Fauzi dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema "Vaksin COVID: Masalah atau Solusi.?" di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (23/7/2020).
Intan Fauzi mengingatkan, agar hasil uji klinis tersebut harus betul-betul sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) dengan efisiensi antara 70-80 persen.
Menurutnya, proses uji klinis ini diperkirakan masih memerlukan proses yang sangat panjang. Namun, informasi adanya vaksin ini menimbulkan euforia masyarakat karena setelah sekian lama menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), masyarakat sangat berharap ada vaksin yang membuat penyakit ini tertangani.