Gelar Kongres Persatuan, LMND Sebut Demokrasi Indonesia Ugal-ugalan Buntut Krisis Kapitalisme

JAKARTA - Komite Penyelamat
Ideologi, Politik, Organisasi Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (KP-IPO
LMND) menyelenggarakan Kongres Persatuan di Hotel Kutaraja, Jakarta, Rabu, (15/2/2023).
Kongres yang berlangsung sejak Selasa kemarin akan
merumuskan beberapa hal penting berkenaan dengan kerja-kerja kepemimpinan LMND
berikutnya.
"Kongres ini selain membawa semangat persatuan, juga
akan membahas hal penting untuk program perjuangan LMND kedepan," kata
Presidium KP-IPO LMND, Mesak Habari, saat pidato pembukaan Kongres kemarin.
Saat diwawancara Mesak menambahkan, forum Kongres tersebut
dimulai dari evaluasi kerja-kerja IPO LMND yang diputuskan dalam Kongres
sebelumnya, yang dalam pandangan Mesak gagal dijalankan.
Kendati demikian, Mesak berharap supaya Kongres Persatuan
tersebut LMND dapat meradikalisasi kembali kerja-kerja IPO kedepannya dan
dijalankan secara konsekwen.
"Sebagai anak kandung reformasi, LMND tidak boleh absen
dalam memperjuangkan hak-hak demokrasi rakyat. Kita sebelumnya telah
bersepakat, jalan yang diambil LMND adalah membangun alat politik
sendiri," tambah Mesak.
Mesak menilai, demokrasi Indonesia saat ini tengah mandek
dan ugal-ugalan buntut dari krisis Kapitalisme yang sudah akut.
Sehingga kata Mesak, untuk memulihkan keadaan, Kapitalisme
membabi buta menjalankan sistemnya dan negara ikut terbawa arus.
Itulah mengapa dalam analisa Mesak, negara tidak hadir untuk
melindungi kepentingan rakyatnya, tetapi malah melayani kepentingan Kapitalisme
global.
"Kapitalisme tengah menuju kehancurannya. Namun
teoritikus mereka masih percaya bahwa sistem ini masih bisa pulih. Tapi proses
pemulihannya menerobos aturan main demokrasi," jelas Mesak.
"Represifitas terhadap gerakan rakyat tinggi, partisipasi
politik rakyat dibatasi, dan kebijakan yang diambil negara kerap tak
demokratis," tambah Mesak lagi.
Dalam situasi seperti inilah kata Mesak Kongres Persatuan
LMND harus melahirkan gagasan baru dan jalan keluar untuk Indonesia agar
berdaulat dan tidak didikte asing.
Dikonfirmasi terpisah, ketua pelaksana Kongres, Abu Bakar
menambahkan, Kongres persatuan tersebut akan berlansung hingga Jumat, 17
Februari 2023 dan merumuskan beberapa hal penting sebelum memilih ketua umum
yang baru.
Abu tidak mendetailkan hal penting dimaksud. Namun beberapa
diantaranya Kongres akan membahas situasi Internasional dan Nasional.
"Sampai hari Jumat besok. Pembahasannya panjang, tapi
situasi Internasional dan Nasional akan masuk pembahaan," kata Abu.
Abu menyebut bahwa Kongres adalah forum tertinggi di
Internal LMND yang diikuti oleh seluruh pengurus dan anggota di tingkatan
wilayah, kota dan komisatiat.
Dalam laporannya saat sambutan pembuka dijelaskan Abu,
kepesertaan Kongres diikuti mayoritas wilayah antara lain: Aceh, Sumut, Sumsel,
Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Malut, Sulteng,
Sultra, NTB, NTT, Bali, Kalbar, Sulut dan Sulsel yang jumlah totalnya 200
orang.
Hadir dalam pembukaan Kongres beberapa tokoh pergeralan
seperti Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) yang juga eks Ketum Partai
Rakyat Demokratik (PRD) Agus Jabo Priyono, organisasi sekawan seperti SRMI,
FNPBI, STN, Jaker dan Suluh Perempuan, para aktivis dari GMNI, GMKI dan
Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) serta delegasi dari Kementrian
LHK.
Acara Kongres dibuka langsung Ketua Umum Partai Rakyat Adil
Makmur (PRIMA), Agus Jabo Priyono.