Satu Gugur, Pemilihan Antarwaktu Tiyuh Panaragan Diikuti Tiga Calon

TULANGBAWANG BARAT – Pemilihan
Antarwaktu (PAW) Kepala Tiyuh atau Kepala Desa Panaragan, Kecamatan Tulangbawang
Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung, dipastikan hanya diikuti tiga
calon.
Kepastian itu diperoleh setelah satu dari empat calon gugur dalam
tes tertulis.
Ketiga calon yang lolos seleksi tertulis yaitu Bursyah AS,
Darsani, dan Edison. Kemudian satu calon lainnya dinyatakan tidak lolos yaitu
Jasuli.
Dikatakan Bursyah AS, usai pengumuman hasil nilai test
tertulis di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Tiyuh (DPMT) Tulangbawang
Barat, bahwa test tertulis yang dilaluinya merupakan bagian dari penajaman ilmu
pengetahuan dan pengalaman pemerintah yang pernah dilakukannya selam menjadi
Aparatur Sipil Negara, Kepala Tiyuh dan Lurah.
"Alhamdulillah saya sudah lulus test tertulis. Saya
hanya berpegang teguh dengan keilmuan yang saya miliki, pengalaman diperintahan
baik Kecamatan, tiyuh dan kelurahan dan kuasa Allah SWT untuk pengabdian
saya" kata Bursyah AS, Senin (24/7/2023)
Bursyah menyatakan niatnya kembali maju sebagai calon Kepala
Tiyuh Panaragan untuk terus memajukan dan menyejahterakan masyarakat sesuai
peraturan perundang-undangan, program pemerintah dan musyawarah masyarakat.
Untuk mewujudkan hal tersebut kata Bursyah, dirinya akan memprioritaskan
peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) terutama aparatur tiyuh dan
berdayaan masyarakat tiyuh Panaragan.
"Kalau untuk merubah tatanan pemerintahan tiyuh tidak
ada niat, saya akan berdayakan yang telah tertata, hanya terkait peningkatan
kapasitas SDM merupakan hal penting, sama halnya dengan investasi pendidikan
yang proses panennya mungkin lama tetapi, hasilnya akan dirasakan
selamanya" kata Bursyah
Terkait pengelolaan keuangan desa melalui program Dana Desa,
dirinya mengutamakan transparansi, musyawarah dan mengedepankan kepentingan
masyarakat sesuai aturan.
"Semua lembaga kemasyarakatan sesuai undang-undang desa
punya peran penting bersama masyarakat tiyuh Panaragan. Akan saya habiskan sisa
hidup saya untuk kemajuan Panaragan, sejak tahun 1999 sampai 2007, saya pernah
mengabdi untuk tiyuh, dulu tidak ada dana desa, tapi saya ikhlas berbuat untuk
membangun tiyuh Panaragan" pungkasnya
Sementara itu Edyson, mencalonkan diri menjadi PAW kepala
Tiyuh Panaragan untuk mensejahterakan Masyarakat dan tidak mempersulit apapun
keinginan masyarakat serta, tidak kalah penting mengutamakan musyawarah.
"Bila saya terpilih insyaallah saya tidak akan
melakukan perombakan saya akan mempertahankan aparatur tiyuh yang ada.
Sedangkan untuk penyerapan dana desa saya akan mematuhi peraturan yang ada,
mana yang harus diprioritaskan. mohon doanya agar kepada masyarakat Tiyuh
Panaragan agar saya bisa menang" kata Edyson.
Sedangkan, Darsani dengan tegas menyertakan berencana
merubah cara berpikir masyarakat tiyuh Panaragan atas pencalonannya sebagai
Kepala Tiyuh Panaragan.
"Jika saya terpilih sebagai Kepala Tiyuh Panaragan maka
langkah awal yang harus saya tempuh adalah mengubah mindset. Selama ini yang
ada pada sebagian masyarakat Panaragan, yang selalu bertanya tentang saya,
dapat apa saya dari Tiyuh Panaragan, apa yang saya dapat dari tiyuh Panaragan.
Maka kalau saya terpilih, mindset itu harus kita ubah menjadi apa yg bisa saya
berikan untuk Tiyuh Panaragan" kata Darsani
Terkait pengelolaan Dana Desa, menurut Darsani, Seyogiyanya
dapat dikelola secara transparan.
"Nantinya harus kita terangkan kepada masyarakat berapa
yang kita dapat, kemudian kita gunakan untuk apa, kita jelaskan secara terbuka
dan transparan pada masyarakat. Lalu, dalam penggunaan Dana Desa itu juga harus
kita gali semaksimal mungkin partisipasi dari masyarakat, ide-ide apa dari
masyarakat harus kita serap dengan baik." kata Darsani.
Selain itu, Darsani juga menepis bahwa, selama ini mungkin
ada desas-desus dari masyarakat tiyuh Panaragan bahwa dirinya orang tamak dan
gila pangkat dan jabatan.
"Mungkin masyarakat menilai saya sebagai seorang
tentara terlalu tamak, kenapa harus meninggalkan tentara untuk sebuah politik
di Panaragan. Saya jelaskan disini bahwa saya tidak gila pangkat dan jabatan,
karena pangkat dan jabatan itu saat ini saya sudah ada. Tapi saya mohon izin,
jangan bandingkan antara pangkat dan jabatan yang saya miliki saat ini dengan
politik Panaragan." kata Darsani
Menurutnya, menjabata sebagai Kepala Tiyuh Panaragan itu
adalah panggilan jiwa untuk melanjutkan pengabdian saya di kampung halaman asal
ibunya.
"Dimana kalau sudah panggilannya adalah pengabdian,
jangankan pangkat dan jabatan, nyawa sekalipun bila itu diminta saya siap.
Karena itu adalah semangat pengabdian yang saya tanamkan sejak selama 24 tahun
saya di TNI. Saya berdinas di Angkatan Darat, di KODIM 0426 Tulang Bawang
sebagai BABINSA Menggala Selatan, sebagai Sersan Kepala. Saat ini saya
mendapatkan cuti, izin dari Dandim tapi lebih kuat lagi kemarin sudah diizinkan
dari Kodam Dua Sriwijaya untuk mengikuti PAW," pungkasnya.