KPU Lampung Mensinyalir Pemilu 2024 Banyak Berita Bohong

BANDARLAMPUNG – Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Lampung mensinyalir Pemilu 2024 akan banyak terjadi gesekan
serta banyak berita bohong (hoaks).
Komisioner KPU Lampung Titik Sutriningsih mengatakan, hoaks pada
dasarnya informasi yang dibuat seolah-olah seolah sebagai kebenaran untuk
menggiring opini publik yang banyak diviralkan di media sosial.
“Hoaks dalam Pemilu sering terjadi. Contoh pada Pemilu 2019,
terdapat banyak hoaks yang telah ditangkal KPU dengan membuat meme edukatif
(gambar yang mendidik),†kata dia di Bandarlampung, Kamis (24/11/2022).
Titik mencontohkan, pada 2019 muncul hoaks ada tujuh
kontainer surat suara yang sudah dicoblos. Kemudian kabar KPU menggunakan kotak
suara kardus untuk dalam Pemilu yang rentan dilakukan kecurangan.
"Hoaks dalam politik bertujuan meraih simpati
masyarakat, menaikkan elektabilitas seseorang atau partai dan menjatuhkan
elektabilitas lawan. Tujuan lain, agar Pemilu tidak terselenggara dengan baik,
bisa juga untuk menimbulkan situasi keamanan yang tidak kondusif," ujarnya.
Menurut Titik, dalam menyebarkan berita hoaks atau
pembunuhan karakter, berita fitnah sangat umum melalui media sosial.
“Namun, baiknya jika menemukan kabar hoaks bisa dilaporkan
ke admin media sosial seperti diklik 'report' sertakan alasan laporan untuk
mencegah penyebaran berita hoaks," kata dia.
Kemudian kata dia, ada semacam kebanggaan bagi masyarakat
yang menyebarkan berita hoaks karena merasa orang yang pertama menyebarkan
kabar yang belum jelas sumber dan kebenarannya. Informasi yang salah itu
berbaur, baiknya saring dahulu informasi yang didapat.
Titik menegaskan, butuh kerjasama banyak pihak untuk
menciptakan Pemilu yang sehat. Pemilu yang berintegritas yang diinginkan semua
pihak.
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung, Suheri
mengatakan saat ini fenomena berita hoaks belum 'booming'. Namun, mendekati
Pemilu, Bawaslu pasti dapat mendapat laporan baik berita hoaks, pembunuhan
karakter.
"Kita punya alat ukur untuk mendeteksinya dengan
bekerjasama dengan banyak pihak dari sipil hingga aparat penegak hukum. Kami
tegas terhadap jajaran untuk menindak tegas pada pelaku politik uang dan
politik identitas, politik identitas, politik uang dan isu SARA sangat rentan
digunakan orang politik untuk menjatuhkan lawan dan menaikkan elektabilitas
pelaku. Orang-orang politik orang-orang cerdas, orang pilihan bagaimana dia
mendulang suara yang banyak," ucapnya.