Kenakalan Remaja Jadi Fokus Perhatian Bupati Serang

SERANG - Bupati
Serang Ratu Tatu Chasanah mengungkapkan bahwa pihaknya bersama TNI dan Polri
saat ini fokus dalam penanganan kenakalan anak remaja. Mengingat saat ini
maraknya geng motor didominasi usia remaja yang sudah mengarah pada perbuatan
kriminal.
Hal itu disampaikan Tatu disela Rapat Koordinasi (Rakor)
bersama Forkopimda, Rabu (9/11/2022).
“Di Kabupaten Serang banyak memang persoalan tetapi kita
ambil yang betul-betul mencuat pertama berkaitan dengan kenakalan remaja karena
ini sudah masuk ke arah kriminal,â€ucapnya.
Akan tetapi, kata Tatu, bagaimana pun untuk usia anak-anak
ini bukan usia dewasa dimana dalam undang-undangnya pun tersendiri. “Kita lebih
mengedepankan untuk pencegahan,â€ujarnya.
Seperti yang disampaikan Komandan Kodim (Dandim) 0602/Serang
Letkol Arm Fajar Catur Prasetyo dan Kapolres Serang AKBP Yudha Satria yang
melakukan razia sampai ke bawah menanyakan persoalannya, bahkan sampai pada
persoalan keluarganya. Hasilnya, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Serang
dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) khususnya untuk
mengajak para orangtua dan memberikan arahan agar bertanggung jawab terhadap
anaknya ketika di luar jam sekolah.
“Misalnya terkena razia malam di atas jam 12, nah kok ini
orangtuanya gak mencari anaknya untuk pulang. Kemudian di jam sekolah kita
menitikberatkan kepada pihak sekolah untuk bertanggung jawab pada dinas
pendidikan kita tidak hanya menyalahkan kepada anak-anak, tapi disana ada
kepala sekolah ada guru. Kepala sekolah sendiri di kasih tugas yang jelas oleh
dinas pendidikan ketika anak berada di sekolah,â€tegasnya.
Disamping itu Tatu mengaku miris, atas kenakalan remaja yang
sudah mengarah kepada perbuatan kriminal yang didalamnya terpengaruh atas
obat-obat terlarang yang dikonsumsi. Sehingga jika secara logika para anak
remaja berani melakukan tindakan kriminal yang sadis sampai melukai orang lain.
“Ternyata disana ada peran obat-obat terlarang, tadi sudah
di sepakati nanti kita bersama merazia melibatkan dinas kesehatan,TNI dan Polri
serta Satpol PP untuk memeriksa apotek-apotek dan salon kecantikan yang
kedapatan menjual obat-obatan yang tidak ada izin edar, Pak Kadinkes
menyebutkan itu obat penahan sakit yang seharusnya tidak di jual
bebas,â€tandasnya.
Kendati demikian, Tatu mengaku kesulitan untuk merazia
lantaran untuk pembelian baik obat terlarang maupun senjata tajam yang
digunakan para anak remaja membeli dengan cara online meski sebagian ada yang
membuat sendiri. “Jadi agak cukup rumit, ini perlu di kerjakan bersama-sama
baik pemda, forkopimda kemudian dan unsur-unsur masyarakat,â€ajaknya.
“Kemudian juga kami mengajak kepada tokoh masyarakat dan
para alim ulama untuk memberikan perhatian kepada anak-anak, karena anak anak
kita semua. Bagaimanapun anak-anak ini generasi penerus bangsa harus kita
amankan, harus kita jaga tahapan-tahapan yang harus kita lakukan,â€ungkapnya.
Disisi lain, Pemda Kabupaten Serang dan Forkopimda perlu
melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah berkenaan dengan hukum yang diterima
jika melakukan perbuatan kriminal berdampak pada pidana menyebabkan putus
sekolah. “Jika mengetahui hukum dan dibekali dengan ilmu agama meski sarana
prasarana dengan mudah membeli baik obat terlarang maupun senjata tajam, mereka
tidak akan melakukan hal yang tidak baik,â€harap Tatu.