Kelompok Teroris JI Kumpulkan Dana dari Kotak Amal

JAKARTA – Kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) mulai terjun ke masyarakat atau go public. Polisi menyebut kelompok ini turun ke jalan untuk mencari dana.
“Untuk organisasi teroris, khususnya Jamaah Islamiyah, saat ini mulai berusaha untuk go public karena semakin sulitnya mengumpulkan dana jika hanya lewat infak anggota, maupun ikhtisod (jumlahnya tidak pasti dan tidak selalu ada),” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono melalui keterangan tertulis, Kamis (17/12).
Argo menerangkan, kelompok JI mengirimkan utusan yang tak pernah berurusan dengan polisi untuk terjun ke masyarakat.
“Kelompok JI juga memilih utusan yang namanya bersih dari berita acara pemeriksaan (BAP) polisi,” ungkap Argo.
Dia menjelaskan, untuk Jamaah Islamiyah, pemilihan anggota Jamaah Islamiyah yang mengemban tugas untuk go public memiliki persyaratan, seperti namanya masih bersih dari keterangan BAP anggota yang sudah ditangkap, dan biasanya sudah vakum dalam waktu yang cukup lama.
Argo sebelumnya mengungkapkan kelompok JI mengumpulkan dana dari kotak amal dan dari yayasan. Ada dua tipe yayasan yang menjadi sumber pengumpulan dana kelompok JI, di antaranya yayasan pengumpulan infak umum, yakni dengan menggunakan metode kotak amal dan yayasan pengumpul infak khusus, yakni metode pengumpulan dana yang dilakukan secara langsung.
Dari data tersebut, ada 20 ribu lebih kotak amal Yayasan Abdurrahman Bin Auf (ABA) yang diduga sebagai sumber pendanaan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang tersebar di sejumlah wilayah di Tanah Air. Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan salah satu tersangka FS alias Acil.