Jumlah Positif COVID-19 Meningkat, Walikota Bekasi Vcon Meeting dengan Para Camat

BEKASI –Kota Bekasi, Jawa Barat mengalami peningkatan pasien dinyatakan terkapar oleh COVID-19. Saat ini, dari 1224 jiwa lebih dinyatakan terkonfirmasi, 139 dinyatakan positif.
Pemkot Bekasi masih menunggu hasil dari 56 kelurahan melalui puskesmas yang di sampling melalui rapid test acak. Peningkatan tersebut dialami Kecamatan Bantar Gebang dan Pondok Melati menjadi zona merah.
Menyikapi kondisi tersebut, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi bersama Wakil Walikota Tri Adhianto dan Sekretaris Daerah Reny Hendrawati melakukan Video Conferensing (VCon) meeting bersama Camat se Kota Bekasi, Selasa (14/04).
Hadir juga Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Wijonarko, Dandim 0507 Bekasi, Rama Pratama, Kepala FKUB Kota Bekasi, Abdul Manan, Ketua MUI Kota Bekasi Mir'an Syamsuri, juga dihadirkan bersama para ketua organisasi Islam serta pemuka agama yang berada di Kota Bekasi.
Pada meeting VCon tersebut, Walikota jelaskan mengenai kesiapaan pemkot Bekasi dari sejak upaya terhadap pencegahan COVID-19 dan status siaga darurat yang kini sudah berubah menjadi bencana darurat.
"Terima kasih untuk Forkompimda Kota Bekasi dan MUI telah memberikan rekomendasi penundaan kegiatan keagamaan selaras dengan kebijakan pusat, oleh karena itu, mari kita lakukan pergerakan, kita perangi dampak tersebut, dan juga ditambah pembentukan RW siaga yang sudah menandatangani 117 kepala RW dengan tim terpadu Penangananan COVID-19," papar Rahmat Effendi.
Penjelasan juga disampaikan kepada para Camat, bahwa mengacu rekomendasi dari Kementerian Kesehatan RI dan Gubernur Jawa Barat mengenai pembatasan sosial maka ditegaskan untuk para Camat dan Lurah untuk membantu PSBB di wilayah masing masing, dan telah dibuatkan Keputusan Walikota mengenai pelaksanaan PSBB yang ada di 32 titik di Kot Bekasi.
"Tugas kita sosialisasikan unsur kecamatan, kelurahan dan berbagai jajaran yang ada di wilayah, kita lakukan secara maksimal agar tidak menimbulkan keresahaan untuk warga, mengambil secara cepat dan tepat kebijakannya," tegas Rahmat.
Dia juga dijelaskan bahwa pengambilan langkah untuk meminta kepada tim COVID-19, untuk menentukan titik dapur umum yang sudah ada di 12 kecamatan serta penyediaan makanan untuk keluarga yang tidak mampu dan juga keluarga yamg terkena dampak dari COVID-19 semisalnya penutupan atau Work From Home (WFH) karena adanya wabah ini.
"Saya minta seluruh lurah dan camat, jangan menutup pelayanan warga, segera dievalusi oleh tim mana yang layak atau tidak untuk mendapatkan bantuan, dan segera dilabelkan stiker kami keluarga tidak mampu yang terjadi pemutusan hubungan kerja dan lain halnya," tegas Walikota.