ASDP Kebut Transformasi Digitalisasi E-Ticketing System Ferizy

JAKARTA - PT ASDP
Indonesia Ferry (Persero) terus berupaya melakukan transformasi digitalisasi
dalam layanan tiket penyeberangan melalui penerapan e-ticketing Ferizy yang
saat ini mencapai lebih dari 1.600.000 pengguna aktif Web Reservation dan Mobile
Application Ferizy serta lebih dari 5.000 mitra Gerai Ritel Ferizy secara
nasional.
Melalui audiensi bersama Kementerian Perhubungan RI di
kantor pusat ASDP Rabu (20/9/2023) kemarin, Direktur Keuangan, Teknologi
Informasi, dan Manajemen Risiko ASDP Djunia Satriawan mengatakan bahwa
perjalanan ASDP dalam melakukan transformasi digitalisasi e-ticketing ini
berawal dari 2018 dan telah didukung sepenuhnya oleh Presiden Joko Widodo.
“Dalam kunjungan angkutan lebaran 2023 lalu, Presiden Jokowi
sudah memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini dan beliau mengajak
seluruh penumpang untuk memanfaatkan sistem e-ticketing Ferizy demi kenyamanan
penyeberangan bersama. Perjalanan digitalisasi online ticketing hingga akhirnya
resmi menjadi aplikasi Ferizy ini diawali dengan pre-paid card atau
cashless-RFID ticketing pada Agustus 2018, lalu dilanjutkan dengan implementasi
E-KTP, Passport, dan Card Reader untuk pengisian data manifest dan kecepatan
transaksi pada Juni 2019 hingga akhirnya diluncurkan aplikasi Ferizy pada Mei
2020,†ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (22/9/2023).
Djunia menjelaskan lebih lengkap mengenai 3 fase
implementasi digitalisasi tersebut yang diawali dengan fase pertama yaitu
digitalisasi e-ticketing perubahan layanan tiket sobek (manual) menjadi tiket
digital pada 45 pelabuhan yang terdiri dari 34 pelabuhan milik ASDP dan 11
lainnya milik non-ASDP bertujuan untuk transformasi layanan end-to-end di
pelabuhan, peningkatan kontrol produksi pelabuhan dan penyeberangan, pendataan
manifest yang lebih akurat banding proses manual, hingga pencetakan data
manifest secara digital.
“Selanjutnya fase kedua merupakan fase perubahan metode
pembayaran tunai menjadi non-tunai (cashless) dimana ASDP mendukung program
pemerintah dalam hal elektronifikasi pembayaran di pelabuhan penyeberangan,
mempercepat layanan transaksi pembelian tiket di loket Pelabuhan, meningkatkan
kepuasan customer dengan beragam pilihan metode pembayaran, serta meningkatkan
revenue assurance dan meminimalisir praktek penyalahgunaan pembayaran. Di tahap
inilah ASDP mulai menerapkan pembayaran cashless dimana pembelian tiket online
dapat melalui pembayaran 11 virtual account, 3 e-wallet, 5 gerai retail, 3
internet banking, 6 sales channel sedangkan tiket go-show menerima pembayaran
dari 13 virtual account, 5 e-wallet dan 4 kartu uang elektronik,†jelasnya.
Pada fase ketiga, digitalisasi sudah masuk ke tahap Online
Reservation & Sales Channel. Peningkatan layanan pembelian tiket secara pre
journey melalui reservasi online pada aplikasi Ferizy telah terlaksana pada 15
Pelabuhan yaitu Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita,
Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Surabaya,
dan Madura. Selain itu, pembayaran online ticketing dapat dilakukan melalui
lebih dari +120 metode pilihan pembayaran, yaitu Virtual Account, Gerai Ritel,
E-Wallet, Internet Banking, dan Finpay Code.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menambahkan bahwa
seluruh tahapan tersebut tentunya berfokus pada peningkatan aspek keselamatan,
operasional, dan pelayanan.
“Digitalisasi tersebut mampu memperbaiki pendataan manifest
menjadi lebih akurat, memberikan hak pengguna jasa terhadap asuransi lebih
terjamin, mengatasi lonjakan antrean pengguna jasa. Langkah-langkah
digitalisasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan keselamatan
pelanggan tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
infrastruktur di Indonesia,†ujarnya.
ASDP terus mengimbau kepada para pengguna jasa untuk dapat
melakukan reservasi tiket minimal H-60 hari sebelum keberangkatan dan
memastikan bahwa data yang dimasukkan adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.