Wakil Bupati Lampung Timur Ikuti Arahan Presiden dan Gubernur

LAMPUNG TIMUR - Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi mengikuti pengarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kepala daerah se-Indonesia di Istana Negara dilanjutkan pengarahan Gubernur Lampung kepada kepala daerah Kabupaten & Kota se- Lampung.
Azwar Hadi mengikuti pengarahan tersebut secara virtual di Posko Gugus Tugas COVID-19 Pemkab Lampung Timur, Senin (17/05).
Turut hadir Dandim 0429 Letkol Kav. Muhammad Darwis, Kapolres AKBP Wawan Setiawan, Sekdakab M Yusuf, Kasi Intel Kajari Rivaldo Valini, Asisten 1 Syahmin Saleh, Asisten 2 Datang Cahaya Hartawan dan Asisten 3 Wan Ruslan.
Acara diawali dengan laporan Mendagri Tito Karnavian tentang kondisi terkini penyebaran COVID-19 dan upaya penanganannya.
Dalam laporannya, Tito menginformasikan mengenai dampak pandemi COVID-19 yang dialami Indonesia sejak 2020 hingga sekarang. Dikatakan, dalam penanganannya, setiap kepala daerah harus mampu menghadapi pandemi tersebut untuk tetap menyelamatkan masyarakat.
"Hingga saat ini, (diakui) dunia belum dapat membendung lonjakan penyebaran COVID-19. Disisi lain, pada 3 bulan terakhir Indonesia mampu menekan dengan kegiatan PSBB dan PPKM Skala Mikro. Untuk itu, setiap minggu digelar rakor mulai pusat hingga daerah. Ada 4 indikator dalam penanganan COVID-19 oleh kepala daerah, salah satunya angka recovery harus naik,” kata Tito.
Tito juga mengatakan momentum hari raya harus disikapi serius oleh setiap kepala daerah dengan berkaca dari negara India. “Untuk itu, kami memohon arahan dari Bapak Presiden guna menjalankan kebijakan,” tutupnya.
Usai laporan Mendagri, Presiden Jokowi mulai memberikan pidato pengarahannya. Dalam pembukaan pidato, Tito mengucapkan selamat hari raya Idulfitri bagi umat muslim dan selamat memperingati hari kenaikan Isa Al Masih bagi umat Nasrani.
Kemudian, Jokowi memaparkan mengenai kondisi mudik lebaran yang mendapat perhatian khusus. Disebutkannya, ada 1,5 juta orang mudik selama 6 hingga 17 Mei tahun 2021 ini.
“Awal dulu saya sampaikan ada 33 persen (yang mudik). Kemudian, saya larang sehingga turun jadi 17 persen dan terus turun saat ada penyekatan sekitar 1,1 persen. Meski begitu, saya melihat masih banyak yang datang ke tempat wisata. Diharapkan, kasus aktif bisa turun lagi dimana pada Februari sebagai puncaknya jumlah kasus sebanyak 176 ribu tapi kini turun menjadi 90-an ribu. Ini yang terus kita tekan sehingga membutuhkan konsistensi. Hati-hati karena gelombang kedua dan ketiga sangat berbahaya, seperti halnya di negara-negara tetangga kita yang lockdown hingga Juni,” paparnya.
Disebutkannya, di Pulau Sumatera dan pulau lainnya mulai ada kenaikan kasus COVID-19. Tercatat, ada 15 provinsi yang kasusnya mengalami peningkatan.
“Ini perkembangan kasus mingguan di Pulau Sumatera seperti di Aceh, Sumut, Sumbar, Babel, Jambi, Sumsel, dan Lampung. Disana, kasusnya tinggi tapi ada penurunan. Yang trennya turun cuma Bengkulu sehingga dapat cap ‘hijau’ tapi bukan zona hijau,” terangnya.
Soal keterisian tempat tidur di rumah sakit sekarang 29% secara nasional. Mengenai keterisian hotel juga mendapat sorotan seperti di Provinsi Kepri yang tingkat okupansi hotelnya naik sehingga secara ekonomi baik tapi tetap harus dikendalikan.
“Saya berharap gubernur bisa memahami angka ini,” tegasnya.
Selain soal kasus COVID-19, presiden menyampaikan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama 2020 yakni 2,97%. Kemudian di kuartal kedua, turun menjadi minus 5%. Untuk kuartal pertama 2021, masih minus 0,74%, sedangkan target kuartal kedua sekitar diatas 7%.
“Seluruh gubernur, bupati, dan walikota memiliki tanggungjawab yang sama dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional. Saya meyakini target itu bisa tercapai. Yang penting, tetap harus hati-hati sehingga penanganan COVID-19 dan pertumbuhan ekonomi bisa sejalan seiring,” harap presiden.
Usai mendengarkan arahan presiden, dilanjutkan dengan arahan dari Gubernur Lampung,Arinal mengajak kepada seluruh Kepala Daerah (Bupati dan Walikota) se-Provinsi Lampung untuk siap menjalankan kebijakan pemerintah tersebut.