Raden Aria Wangsakara Jadi Nama Baru Jembatan Bogeg

BANTEN - Jembatan Bogeg di Jl Syekh Nawawi Al-Bantani segera diresmikan. Jembatan yang melintas di atas Jalan Tol Tangerang-Merak itu akan menjadi ikon baru Provinsi Banten setelah kawasan Kesultanan Banten di Banten Lama dan Banten International Stadium.
Jembatan yang menghabiskan angagran sebesar Rp165 miliar ini dihiaasi ornamen khas Banten, seperti batik Banten dan juga ukiran batik Mandalika pada sisi-sisi jembatan.
Dengan panjang 78 meter dan lebar 33 meter, terdapat delapan lajur jalan di jembatan. Setiap arahnya terdiri dari empat lajur jalan yang akan memperlancar kendaraan.
Rencana jembatan itu akan diberi nama baru yakni Raden Aria Wangsakara yang merupakan pahlawan Nasional asal Banten.
Raden Aria Wangsakara diresmikan menjadi pahlawan nasional oleh Presiden Jokowi atas jasa-jasanya dalam berperang membela kesultanan Banten dari serangan VOC Belanda pada tahun 1654 di perbatasan Banten-Jakarta.
Berdasar data buku Banten Sejarah dan Peradaban karya Guillot, Ibunda Raden Aria Wangsakara adalah Nyai Mas Cipta Surasowan. Ia adalah cucu dari Pangeran Sanghyang Surajaya bin Prabu Surosowan yang bertahta di Banten Lama sebelum digantikan oleh Sultan Maulana Hasanudin.
Sultan Maulana Hasanuddin sendiri adalah sama-sama cucu Prabu surosowan. Nyai Mas Cipta dinikahkan dengan Pangeran Wiraraja dari Kerajaan Sumedang Larang dan memiliki putra Raden Aria Wangsakara, atau masyarakat kabupaten serang Timur di Tanara, lempuyang, Binuang memanggilnya dengan sebutan raden Kenyep Aria Wangsakara.
Raden Aria Wangsakara sendiri menikahi dua cucu Sultan Maulana Hasanudin yaitu Ratu Maimunah binti Tulangbawanggus Idham dari Kresek dan Ratu Zakiyah binti ratu Salamah binti Sultan Abul Mafakhir dari Kenari Kasemen.