Paksa Masuk DPRD Lampung, Massa Hujani Aparat dengan Batu
BANDARLAMPUNG - Ribuan massa menolak disahkannya UU cipta kerja atau omnibus law memaksa masuk gedung DPRD Lampung.
Massa yang terdiri Mahasiswa, pelajar, organisasi pemuda dan buruh mengepung serta menghujani aparat dengan batu untuk menjebol barikade gedung dewan.
Mahasiswa terus merangsek dan berusaha merobohkan kawat sambil terus menghujani aparat kepolisian dan Sat Pol PP dengan berbagai benda agar menjauh dari blokade.
Ribuan masa yang tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil (ALM) akhirnya berhasil menerobos kawat berduri, Rabu (07/10) siang.
Mereka mengibarkan bendera Merah Putih dan berbagai bendera organisasinya masing-masing sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Masa juga mengacung-ngacungkan spanduk dan poster bertuliskan kekecewaan mereka atas disahkannya UU cipta tenaga kerja oleh DPR RI, Senin (05/10) malam lalu.
Koordinator aksi lewat pengeras suara terus berusaha menguasai massa.
“Satu aksi, satu komando, satu aksi, satu komado,” teriakan seorang orator berulang-ulang dari pengeras suara.
Aparat sempat kewalahan menghadapi hujan batu. Polisi terpaksa menyemprotkan air ke arah kerumuman para pelajar bercampur mahasiswa. Para pelajar berusaha merangsek ke Gedung DPRD Lampung.
Para mahasiswa juga protes atas penjagaan yang begitu ketat terhadap aksi yang mereka lakukan.
Sekretaris DPW Partai PKS Ade Utami Ibnu dan dua orang anggota dewan dari PKS keluar untuk menemui mahasiswa.
Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto pun turun tangan menghadapi masa