Gubernur Aceh Ancam Nakes Tolak Vaksinasi, Sanksi Hingga Pemecatan

BANDA ACEH – Seluruh tenaga kesehatan (nakes) di Aceh, baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun tenaga kontrak wajib mengikuti program vaksinasi COVID-19.
Aturan tersebut berlaku bagi semua nakes yang memenuhi persyaratan untuk divaksinasi. Bagi PNS yang menolak akan dijatuhi hukuman disiplin sesuai PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin PNS, sedangkan bagi tenaga kontrak akan diberhentikan.
Kebijakan tersebut sebagaimana tertuang dalam Instruksi Gubernur (Ingub) Aceh Nomor:02/INSTR/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi coronavirus disease 2019 (COVID-19) bagi nakes baik PNS maupun tenaga kontrak di Aceh.
Seperti diketahui, vaksin Sinovac yang digunakan Indonesia merupakan vaksin yang telah lulus uji klinis dari Badan Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM). Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa halal untuk penggunaan vaksin ini.
Di Aceh sendiri orang pertama yang disuntik vaksin adalah Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Setelah itu diikuti oleh jajaran Forkopimda Aceh.
Namun demikian, perlu dicatat bahwa kepala pemerintahan Aceh mengikuti proses dan menganjurkan suntik vaksin bagi masyarakat usai Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) mengeluarkan pendapat yang sama dengan MUI, bahwa Vaksin Sinovac tersebut aman, halal dan suci.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, secara terpisah menyebutkan, sejauh ini Gubernur Aceh memang menekankan kewajiban vaksin bagi pegawai di lingkungan pemerintah Aceh saja.
Namun demikian, pemerintah kabupaten dan kota se-Aceh juga diajak untuk ikut serta menyukseskan program vaksin ini.
“Vaksin ini penting untuk melindungi diri, orang tua dan anak-anak di rumah. Vaksin juga melindungi saudara kita yang komorbid. Karena itu kita mengajak juga seluruh pemerintah kabupaten dan kota se Aceh untuk menyukseskannya,” kata Iswanto.
Iswanto menyebutkan dari pantauan selama dua hari pelaksanaan vaksinasi di empat Rumah Sakit Pemerintah Aceh (Rumah Sakit Zainoel Abidin, Rumah Sakit Ibu dan Anak, Rumah Sakit Meuraxa serta Rumah Sakit Jiwa), terlihat para nakes dengan semangat dan antusias menerima vaksinasi.
Melihat fenomena itu, Iswanto yakin dan optimis jika para tenaga kesehatan diseluruh Rumah Sakit kabupaten dan kota, juga akan menyukseskan program vaksinasi tersebut.