Gelar Doa Bersama, Warga Padarincang Tolak Ekplorasi Geothermal

SERANG - Masyarakat yang tergabung dalam aliansi Syarekat Perjuangan Rakyat (Sapar) menggelar doa bersama dalam rangka menolak dan menghentikan upaya kegiatan ekplorasi oleh PT Sintesa Banten Geothermal (SBG) sebagai pemenang tender proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (Geothermal).
Doa bersama berlangsung di Kampung Barengkok, Desa Batukuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Rabu, (19/05).
Asep Wahyudi, warga Batukuwung mengatakan, aksi kali ini sekaligus solidaritas untuk rakyat Palestina yang dirampas kebebasan dan ruang hidupnya oleh pasukan Israel.
“Tanah Palestina hilang secara bertahap akibat komodifikasi, setelah Turki Usmani runtuh orang orang Arab yang berperan sebagai tuan tanah menjual tanahnya, kepada badan wakaf Yahudi untuk digunakan sebagai tempat bagi orang orang yang terusir dari daratan Eropa yang membuat rakyat Palestina terusir dari ruang hidupnya,” ujarnya.
Menurutnya, jika Padarincang memiliki kekayaan alam yang luar biasa maka apa yang terjadi di Palestina mungkin saja terjadi di Padarincang dalam konteks perampasan ruang hidup rakyat.
“Kekerasan dan penindasan yang terjadi di Palestina memicu kemarahan dan membuat hati nurani masyarakat dunia tergerak khususnya masyarakat Padarincang untuk mengadakan doa bersama demi keselamatan para penduduk Palestina dan hengkangnya perusahaan serta pembangkit listrik tenaga panas bumi dari Padarincang,” kata dia.
“Pergerakan yang kami lakukan sampai saat ini akan terus dilakukan sebagai bentuk konsistensi kami dalam penolakan proyek PLTPB ini, karena dampak negatif yang akan dirasakan sangat banyak dan luar biasa parah, intinya sekali tolak tetap tolak,” ujar Asep.
Sahrul, warga lainnya mengatakan, aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap perampasan ruang hidup, baik yang terjadi di Padarincang maupun di Palestina.
“Ini adalah aksi penolakan masyarakat terhadap Geothermal dan sebagai aksi solidaritas kemanusiaan terhadap kawan kawan yang berjuang untuk mempertahankan ruang hidup di Palestina, karena bumi milik kita bersama dan harus digunakan untuk kesejahteraan bersama bukan untuk korporat atau oligarki. Tolak geothermal berikan kemerdekaan bagi rakyat Palestina, save kemanusiaan,” tutup Sahrul.