Disdikbud Tulangbawang Barat Bakal Presentasikan 'Produk' Sekolah Seni Tubaba

Disdikbud Tulangbawang Barat Bakal Presentasikan 'Produk' Sekolah Seni Tubaba
Foto: Rosid/monologis.id

TULANGBAWANG BARAT-  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tulangbawang Barat akan menggelar presentasi hasil ‘produk’ Yayasan Pendidikan Seni dan Ekologi atau Sekolah Seni Tubaba.

Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada Sabtu (23/4/2022) mendatang di Kota Budaya Uluan Nughik.

"Presentasi nanti merupakan karya hasil pelatihan yang digelar selama dua bulan penuh,"ungkap Direktur Sekolah seni Tulangbawang Barat, Semi Ikra Anggara, Rabu (20/4/2022).

Semi menjelaskan, adapun kesenian yang ditampilkan adalah pameran seni rupa, pemutaran film, pementasan tari nenemo, musik perkusi, biola, kecapi, serdam,  gamolan pekhing, teater anak, serta pembacaan puisi dan cerpen.

"Pelatihan kesenian yang diberikan tidak bermaksud  mendorong peserta didik menjadi seniman, melainkan mengajak peserta didik mengalami proses berkesenian sebagai pengembangan diri, Sungguhpun penguasaan material, media dan metode tetap dianggap penting," jelasnya.

Dia menjelaskan, hal yang menarik dari presentasi tahun ini adalah kontribusi seniman-seniman Tulangbawang Barat, sebagian besar merupakan “produk” dari Sekolah Seni tubaba yang kini telah menjadi tim pengajar (fasilitator), diantaranya Mustofa, Kiki Windarti, Yoyon Gideon, dan Ismail.

Mereka akan berkolaborasi dengan sejumlah seniman yang lebih berpengalaman, diantaranya Alexander Gebe, Andika Ananda, Suvi Wahyudianto, Chandra P Purwakanti, Romi Jaya Saputra, Jhon Heryanto, Edythia Rio W, Aufaris Opaw, dan Kim Komanders.

"Persilangan generasi, media, dan teritori menunjukan program ini terus berkembang. Pada edisi tahun ini setidaknya melibatkan sekitar 300 peserta didik dari sejumlah sekolah dan tiyuh-tiyuh di Tulangbawang Barat. Lokus pelatihan digelar di tiga titik utama yaitu, Uluan Nughik, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Lambukibang dan Gunungagung," terangnya.

Semi menambahkan, dalam waktu dua bulan para pengajar blusukan ke lokus-lokus tersebut. Konsistensi pemerintah daerah Tulangbawang Barat yang menjadikan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai program prioritas, salah satunya terwujud dalam program ini.

"Ini adalah upaya menggunakan proses kesenian sebagai media pengembangan diri dan secara konsisten melaksanakannya dalam kurun waktu tujuh tahun, mungkin hanya satu-satunya yang dilakukan oleh sebuah lembaga pemerintah daerah di Indonesia," tutupnya.