Dinas Pangan Bandarlampung Belum Temukan Potensi Beras Dijadikan Alat Kampanye Cakada

Dinas Pangan Bandarlampung Belum Temukan Potensi Beras Dijadikan Alat Kampanye Cakada
Plt Kepala Dinas Pangan Kota Bandarlampung, Mohammad Yusuf | Foto: Nurbaiti/monologis.id

BANDARLAMPUNG-Dinas Pangan Kota Bandarlampung belum menemukan potensi calon kepala daerah (cakada) menggunakan bantuan sosial (bansos) beras jelang tahapan kampanye Pilkada.

Bansos beras biasanya menjadi alat kampanye cakada untuk menarik simpati masyarakat.

 “Kita di sini punya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Sampai saat ini kita belum menemukan menjumpai hal tersebut. Kita selalu memantau di pasaran soal ketersediaan beras ini. Untuk saat ini kita belum menjumpai itu. Kalau ada akan berpengaruh ke harga,” ujar Plt Kepala Dinas Pangan Kota Bandarlampung, Mohammad Yusuf, Senin (2-9-2024).

Menurutnya, ketika ada calon yang ditemukan mempergunakan bahan pangan sebagai alat kampanye pihaknya langsung berkoordinasi.

“Jika itu terjadi, kita tetap akan terus berkoordinasi dengan bulog dan sumber pemasok bahan pangan lainnya, tentunya kita lakukan untuk menjaga ketersediaan, apakah nanti ketersediaan masih cukup apa tidak, kita cek,” kata dia.

Menurutnya, saat ini pihaknya juga masih mempunyai banyak cadangan bahan pangan beras di gudang Bulog.

“Masih ada juga di gudang, jadi kita di sini tidak perlu khawatir. Setiap hari kita lakukan pemantauan. Intinya dari kita, ketika ada temuan tersebut, kita akan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” tambahnya.

Sebelumnya, Dinas Pangan Kota Bandarlampung juga telah memastikan ketersediaan beras di kota setempat masih stabil dan relatif aman.

Ia juga menambahkan pada minggu keempat Agustus 2024, ketersediaan beras masih cukup banyak dibanding kebutuhan masyarakat.

“Untuk kebutuhan itu sebanyak 1.210 ton, sedangkan untuk ketersediaan kita masih punya sebanyak 2.300 ton, Terkait dengan harga, ada kenaikan harga sedikit dibanding minggu ketiga bulan Agustus tahun 2024 ini,” tambahnya.

Menurut Yusuf, meskipun terjadi kenaikan sedikit, hal itu disebabkan oleh beberapa lahan di Bandarlampung yang belum panen.

“Karena memang kita belum panen, tapi sebentar lagi akan ada panen. Jadi harapannya harganya akan kembali turun dan kembali stabil,” pungkasnya.

Sebagai informasi, saat ini harga beras menjadi Rp 15.900 ribu per kg. Sedangkan di minggu ketiga, harga beras masih Rp 15 ribu per kg.