Bernie Sanders Ajukan Resolusi Blokir Penjualan Senjata AS Ke Israel

Beberapa legislator Negeri Paman Sam, berusaha memblokir kesepakatan 735 Juta Dollar Amerika Serikat, untuk meningkatkan tekanan pada Israel di tengah pemboman Gaza.
Dilansir dari al jazeera, Kamis (20/05), senator Amerika Serikat dan mantan calon presiden dari Partai Demokrat Bernie Sanders telah memperkenalkan resolusi untuk memblokir penjualan senjata senilai 735 juta dollar ke Israel di tengah pemboman berkelanjutan sekutu dekat AS itu di jalur Gaza.
Sanders memperkenalkan Undang-Undang tersebut dengan harapan memblokir penjualan amunisi serangan langsung bersama dan bom diameter kecil.
"Pada saat bom buatan AS menghancurkan Gaza, dan menewaskan wanita dan anak-anak, kita tidak bisa begitu saja membiarkan penjualan senjata besar-besaran berlangsung, bahkan tanpa debat kongres," kata Sanders di twitter.
“Saya percaya bahwa Amerika Serikat harus membantu memimpin jalan menuju masa depan yang damai dan makmur bagi Israel dan Palestina,” lanjut Sanders.
“Kita perlu melihat dengan memastikan apakah penjualan senjata ini benar-benar membantu melakukan itu, atau apakah itu hanya memicu konflik,” ujarnya lagi
Dalam prosesnya resolusi tersebut membutuhkan persetujuan mayoritas anggota senat, untuk disahkan kongres sebelum sampai di meja Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Presiden Amerika itu sendiri dapat memveto resolusi tersebut. Kemudian membutuhkan dua pertiga mayoritas anggota kongres untuk lulus-batas untuk dijadikan Undang-Undang.
Dukungan secara tradisional pada Israel tetap kuat di antara para legislator AS, meskipun sekelompok progresif semakin menyerukan pendekatan yang lebih kritis kepada sekutu dekat AS tersebut.
Di mana AS setiap tahunnya menyediakan sekitar 3,8 Miliar dollar AS, dalam bantuan hampir tanpa syarat ke israel.
Dengan semakin banyak anggota kongres Demokrat yang lebih moderat dan beberapa kongres Republik juga telah bergabung. Dengan seruan untuk gencatan senjata di tengah eskalasi serangan yang terus berlanjut. Di mana serangan Israel tersebut, telah menewaskan 230 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, di Gaza sejak 10 Mei lalu.
Sementara 12 warga Israel, termasuk dua anak, juga tewas oleh roket yang ditembakkan oleh kelompok bersenjata di Gaza.
Presiden AS, Joe Biden menyuarakan dukungannya untuk gencatan senjata pada Senin (17/05) melalui panggilan telepon dengan Benjamin Netanyahu di Israel.
Kemudian pada Rabu lanjutnnya, Biden membuat pernyataan tegasnya kepada Netanyahu sejak eskalasi dimulai, mengatakan kepadanya bahwa dia mengharapkan penurunan yang signifikan hari ini di jalan menuju gencatan senjata.
Namun tetap saja setelah pernyataan tersebut, pemimpin Israel mengatakan mereka bertekad untuk terus membombardir Gaza (Palestina) sampai tujuan Israel terpenuhi.
Sementara utusan Amerika Serikat di PBB Linda Thomas-Greenfield, mengatakan bahwa AS tidak menilai bahwa pernyataan publik yang ada saat ini, akan membantu menurunkan ketegangan.
Meski saat bersamaan Dewan Keamanan PBB juga menyerukan gencatan senjata. penjualan senjata AS dan dukungan militer ke Israel semakin dipertanyakan secara terbuka oleh beberapa legislator yang ada saat ini.
Setelah DPR AS, memperkenalkan resolusi untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel ini. Perwakilan kalangan progresif di kongres, Alexandria Ocasio-Cortez melalui tweet nya menulis bahwa Amerika Serikat tidak boleh menjual senjata kepada pemerintah Israel. “Karena mereka (Israel) menggunakan sumber daya kami untuk menargetkan sekolah, rumah sakit, misi kemanusiaan dan tempat sipil untuk serangan pemboman mereka,” tulisnya.
“Kami harus tanggung jawab untuk melindungi hak asasi manusia,” pungkasnya.