Pyongyang Dan Seoul Bahas Kantor Penghubung Bersama Sambut KTT Dua Negara

Bandar Lampung – Korea Utara dan Selatan Kembali Melakukan Pembicaraan untuk membuka Kembali kantor penghubung Bersama mereka. Seteah sebelumnya tahun lalu Pyongyang menghancurkannya. Kemudian kedua negara akan mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi dalam upaya memulihkan hubungan kedua negara. Ujar sumber pemerintahan korsel kepada Reuters pada Rabu (28/7).
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah melakukan beberapa cara untuk Kembali meningkatkan hubungan yang tegang selama ini. Mereka berdua sejak April lalu saling bertukar surat meskipun secara Anonim akibat sensivitas diplomatik hubungan keduanya.
Pembicaraan keduanya menandakan peningkatan hubungan setelah memburuk pada tahun lalu (akibat penghancuran kantor penghubung Bersama) dan tentu juga sebagai tindak lanjut pertemuan puncak tiga Negara pada 2018 guna mewujudkan perdamaian dan rekonsiliasi.
Pembicaraan kedua Korea ini juga secara tidak langsung dapat membantu memulai kembali negosiasi yang macet antara Pyongyang dan Washington dalam membongkar program Rudal nuklir Korea Utara dengan Kompensasi keringanan sanksi Embargo bagi Pyongyang.
Namun Bagi Moon Presiden Korsel ini memberikan respon negatif atas dukungan politik dalam negrinya, setelah sebelumnya Moon terlibat dalam proses pertemuan antara Kim Jong Un dan Donald Trump Pada 2018 dan 2019 lalu. Moon bersikeras untuk mewujudkan warisan ditahun periode jabatannya untuk memulihkan hubungan dengan Pyongyang.
Kedua Korea, secara teknis masih berperang setelah konflik perang Korea pada 1950 hingga 1953, yang dengan gencatan senjata. Namun pada hari Selasa lalu menghubungkan kembali saling memulai pembicaraan.
Namun Situasi Pandemi Covid19, membuat skema pembicaran lanjutan akan didetailkan oleh kedua negara. Dengan melihat perkembangan Pandemi apakah lanjutan pembahasan kantor Bersama ini dilangsungkan dengan tatap muka langsung atau secara daring.
Sebab selama situasi Pandemi ini, Korea utara praktis belum pernah melaporkan kondisi di dalam negrinya. Pyongyang hanya melakukan penutupan perbatasan, dan pencegahan yang ketat, tidak mengadakan pertemuan dengan warga negara asing, bahkan membatasi akses media dari luar Korut.
Seoul tetap optimis pembahasan lanjutan bisa terjadi, bagaimana respon dari Pyongyang dalam mewujudkan bentuk pertemuannya Kedua belah pihak. Lanjut sumber di pemerintahan Moon.