Bakal Calon Bupati Tebus Korban Begal di Lampung Selatan yang Sempat Tertahan di RS

LAMPUNG SELATAN – Hipni, bakal calon Bupati Lampung Selatan, Lampung, membayar semua biaya visum luar atau autopsi jenazah sebesar Rp15 juta yang dibebankan pihak RS. Bob Bazar Kalianda kepada keluarga korban pembegalan.
Diketahui korban pembegalan Suteko (34) warga Desa Pulautengah, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, tewas setelah ditembak oleh kawanan begal di areal persawahan desa setempat yang berbatasan dengan Kabupaten Lampung Timur, pada saat pulang dari mencari rumput, Minggu (07/06), sekira pukul 15.00 WIB.
Salah seorang warga Pulautengah Soroto menjelaskan, jenazah korban pembegalan masih di Rumah Sakit RS. Bob Bazar Kalianda, Lampung Selatan, setelah dilakukan visum.
Namun, jenazah belum dapat di bawa pulang karena terhambat oleh pembiayaan.
"Harus nebus sekitar Rp15 juta. Warga setempat berinisiatif iuran dan di bantu oleh pihak Desa setempat. Tapi Alhamdulilah pak Hipni mau membantu untuk mengurus dan menebus semua biaya jenazah itu," ujarnya, Minggu (07/06) malam.
Senada disampaikan warga lainnya. Dia menceritakan bahwa dalam pengambilan jenazah korban penembakan oleh begal tersebut, pihak warga akan berencana iuran, kalau memang dari pihak rumah sakit akan mengenakan biaya oleh korban pembegalan tersebut.
"Ya mas, terhambat karena pembiyaan. Warga sudah punya inisiatif buat iuran menebus jenazah korban pembegalan tersebut. Alhamdulilah ada pak Hipni yang langsung menyelesaikannya," kata warga.
Sementara, bakal calon Bupati Lampung Selatan, Hipni, mengucapkan rasa bela sungkawa kepada keluarga korban penembakan begal, serta perihatin atas dikenakannya biaya penebusan jenazah tersebut.
"Kasian melihat orang tua korban, tinggal sendiri dan ibu korban tidak bisa melihat (buta). Keluarga tidak mampu tapi malah dikenakan biayah. Tadi kita dengar sendiri dari warga, mereka berinisiatif iuran dan di bantu pihak Desa untuk menebus jenazah sekitar 10-15 juta," tutur Hipni.
Hipni juga menjelaskan, bahwa tidak ada pembiayaan sebesar nilai tersebut, hanya saja sempat tidak mendapatkan mobil ambulan.
"Tadinya sempat tidak ada mobil ambulan untuk membawa jenazah kerumah duka. Saya coba telepon pihak kepolisian dan pihak RS Bob Bazar Kalianda, setelah di singkronkan ternyata tidak ada pembiayaan sebesar nilai tersebut. Alhamdulilah sekarang sudah dapat mobil Ambulan Sariyanti Care mobil pribadi warga Kecamatan Sidomulyo," jelas pengusaha muda itu.
Hipni juga turut mengantarkan jenazah sampai ke tempat pemakaman.
Sedangkan jenazah korban pembegalan dari rumah sakit kerumah duka di bawa oleh mobil Ambulan bantuan Sariyanti Care, bahkan Sariyanti Care juga menolak untuk diberi biaya uang jalan dan bensin, pihaknya menyarankan uang tersebut untuk di Infaqkan kepada keluarga korban.