20 Rumah Duafa Peureulak Timur Direhab

20 Rumah Duafa Peureulak Timur Direhab
Asisten Keistimewaan Aceh, Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Aceh Timur, Muhammad, SH, MH, memberikan arahan saat peletakan batu pertama pembangunan rumah layak huni di Desa Alue Bu Alue Nireh, Kec. Pe

ACEH TIMUR – Bupati Aceh Timur, Hasballah HM.Thaib, melalui Plt Asisten Keistimewaan Aceh, Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Aceh Timur, Muhammad, melakukan peletakan batu pertama rehab rumah untuk kaum duafa di Desa Alue Bu Alue Nireh dan Seuneubok Dalam, Peureulak Timur, Aceh Timur, Aceh, Rabu (02/09).

Anggaran untuk rehab rumah kaum duafa itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2020 atas inisiatif anggota DPR-RI asal Aceh, Ruslan M. Daud.

Dari 20 unit rumah duafa yang mendapatkan bantuan rehab, satu rumah akan di bangun kembali karena dinilai sangat tidak layak huni yakni milik Nuariah alias Markonah di Desa Alue Bu Alue Nireh.

Camat Peureulak Timur Mukhtaruddin bersama unsur muspika dan aparat desa sepakat untuk membangun rumah Markonah, mengingat selama ini Markonah menetap disebuah gubuk reot yang tak layak huni.

"Dana rehab untuk 20 unit dianggarkan sebesar Rp17 juta. Namun khusus rumah Markonah dilakukan pembangunan dengan dana Rp17 juta, karena rumah Markonah ini sama sekali tidak layak huni," kata Mukhtaruddin.

Meskipun dengan dana Rp17 juta, lanjut Mukhtaruddin, pihaknya bersama aparat desa berkomitmen pembangunan rumah Markonah harus berdiri kokoh dan layak ditempati nantinya.

"Rehab rumah duafa di kecamatan Peureulak Timur, 10 unit di Desa Seuneubok Dalam dan 10 unit rumah di Desa Alue Bu Alue Nireh," sebut Mukhtaruddin.

Bupati Aceh Timur Hasballah HM.Thaib melalui Asisten Keistimewaan Aceh, Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Aceh Timur, Muhammad, dalam sambutannya mengapresiasi sikap muspika yang berinisiatif membangunan rumah milik Markonah dengan dana rehab Rp17 juta.

"Kebijakan camat bersama pihak muspika dan aparat desa sangat kita dukung dan layak dicontohi desa-desa lain di Aceh Timur," sebut Muhammad.

Dia berharap dana rehab untuk 19 unit rumah lain dalam dua desa itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Mantan Kepala Inspektorat itu juga berharap, kedepan program yang prorakyat seperti itu dapat terus berlanjut dan didukung para politisi asal Aceh di Senayan, baik di kursi DPR-RI maupun DPD-RI. "Mudah-mudahan program rehab rumah kaum duafa di Aceh Timur ke desa maupun kecamatan lain," harap dia.