Taufik Basari: Kritik Bima Adalah Keluhan Rakyat Lampung

Taufik Basari: Kritik Bima Adalah Keluhan Rakyat Lampung
Anggota DPR RI Taufik Basari | Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG - Anggota DPR RI Taufik Basari menyatakan, kritik yang disampaikan TikToker Bima Yudho Saputro, pemilik akun TikTok @awbimaxreborn adalah keluhan rakyat yang mengharapkan Lampung lebih baik lagi.

“Bima sedang memberikan pesan dan itu adalah aspirasi. Karena itu tangkaplah aspirasi itu, jangan berpikir untuk menangkap orangnya,” tutur Taufik Basari melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (15/4/2023).

Tobas, sapaannya, mengatakan bahwa dirinya memahami betul keluhan Bima yang viral karena kritiknya bahwa Lampung tidak maju-maju.

“Yang disampaikan Bimo senyatanya adalah keluhan masyarakat Lampung saat ini. Sebagai anggota DPR RI dari Dapil Lampung 1, setiap kali saya berkeliling bertemu warga masyarakat, masalah infrastruktur adalah keluhan yang paling utama dan selalu ditanyakan. Persoalan jalan rusak selalu ada dalam aspirasi warga yang disampaikan kepada saya,” ujarnya.

Selama menjadi anggota DPR RI, Tobas mengaku kerap berkeliling Lampung sampai ke pelosok-pelosok, naik turun gunung dan lembah, masuk keluar hutan, menyusuri pesisir pantai dan masuk ke daerah terpencil yang sulit dijangkau.

“Saya mengalami sendiri sulitnya medan yang harus ditempuh karena banyak jalan rusak karena itu saya mengafirmasi keluhan masyarakat, yang juga dikeluhkan Bima, yakni masih sangat banyak jalan rusak yang menyulitkan akses kehidupan masyarakat,” kata dia.

Jalan yang rusak ataupun belum terbangun secara memadai ini mulai dari jalan desa, jalan kabupaten dan jalan provinsi. Ada beberapa jalan negara yang rusak di beberapa tempat namun tidak banyak, mayoritas masih baik.

“Saya menyadari membangun, merawat dan memperbaiki jalan butuh anggaran besar. Namun aspirasi Bima dan seluruh masyarakat Lampung ini tidak boleh dijawab dengan hanya sekadar jawaban kesulitan anggaran sebagai pembenaran,” imbuhnya.

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di Lampung perlu memikirkan politik anggaran yang memiliki strategi ekonomi jangka panjang atas infrastruktur. Pembangunan infrastruktur yang selama ini seringkali dalam politik anggaran dilihat dari kacamata proyek saja, harus diubah cara pandangnya. Manfaat ekonomi masyarakat sebagai efek bola salju dari terbangunnya infrastruktur jalan yang baik harus selalu melekat dalam perumusan kebijakan infrastruktur. Sehingga kebijakan dan pembangunan sarana penunjang pemberdayaan ekonomi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari politik anggaran dan kebijakan infrastruktur. Agar dapat optimal perlu peran serta masyarakat dalam merumuskan kebijakan-kebijakan seperti ini.

“Begitu pula dengan rencana-rencana pembangunan di Provinsi Lampung yang masih belum selesai seperti pembangunan Kota Baru. Saya juga menyaksikan sendiri masih banyak yang terbengkalai belum ada kemajuan berarti,” kata dia.

Meski demikian, upaya Pemerintahan Provinsi Lampung untuk menyegerakan penyelesaian Kota Baru perlu didukung bersama. Tentunya agar dapat optimal terlaksana maka perubahan paradigma dengan memberdayakan masyarakat saat mengambil keputusan dan kebijakan dapat membantu terlaksananya harapan itu.

“Pada rapat Komisi III DPR RI bersama Polda Lampung dalam Kunjungan Kerja ke Provinsi Lampung, Jumat 14 April 2023, saya menyampaikan pesan khusus kepada Polda Lampung. Saya meminta agar laporan kepada Polisi terkait viralnya video Bima yang menyebutkan Lampung tidak maju-maju, tidak perlu ditindaklanjuti menjadi proses hukum. Terlalu banyak membuang energi yang tidak perlu jika memproses persoalan seperti ini. Justru sebaliknya kita semua yang menjalankan amanah rakyat Lampung harus melihat ini sebagai aspirasi sekaligus pengingat agar kita bekerja lebih baik. Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika merespon positif, masukan yang saya sampaikan,” ujarnya.

Tobas berharap semua pemangku kebijakan dapat menjadikan keluhan yang tersampaikan melalui viralnya pernyataan Bima sebagai penyemangat untuk selalu mendengar, mengkaji dan merespon berbagai keluhan dengan tindakan konkrit.