PWI Mesuji Imbau Masyarakat Saring Informasi Jelang Pilkada

MESUJI-Masyarakat diminta selektif dalam menilai dan memahami informasi yang bertebaran di sosial media jelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mesuji pada 27 November 2024 mendatang.
Masyarakat juga harus pandai menyaring informasi atau berita dengan baik agar tidak terkontaminasi berita bohong atau hoaks.
"Pilah berita atau informasi dengan baik jelang pilkada, telaah, simak dan saring. Jika berita itu benar maka share, jika tidak maka masyarakat perlu memblok informasi tersebut, agar informasi bohong tidak menyebar masif di sosial media yang kita miliki," kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Mesuji, Afriadi, Jumat (13-9-2024).
Afriadi mengatakan, berita bohong menjadi momok bangsa. Bagaimana tidak, jika berita bohong berjejal di gawai maka masyarakat secara otomatis akan mengiyakan berita tersebut.
“Oleh sebab itu masyarakat harus mampu menyaring berita dengan baik, terlebih lagi, berita tentang calon kepala daerah, pastikan kebenaran informasi dengan baik, yang kemudian, masyarakat harus lebih bijak dan dewasa dalam melihat berita," kata Afri.
Senada, Dewan Penasihat PWI Mesuji, Erwin, mengatakan bahwa sebagai Pers berperan untuk mencerdaskan anak bangsa melalui informasi yang edukatif serta mendidik. Oleh sebab itu, antisipasi berita bohong dapat dilakukan dengan tidak mudah percaya berita yang sumber berita tidak jelas, jika setelah dilihat sumber berita tidak jelas, masyarakat harus yakin bahwa berita yang di baca atau di dengar itu tidak benar.
"Jika berita dan informasi disiarkan oleh Media Pers tentu berita tersebut dapat dijadikan rujukan, dan berita tersebut dapat dipertanggungjawabkan, sebagaimana Pers melakukan tugas Jurnalistik dibekali dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan berlandaskan Undang-undang Pers No 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang mana Pers bertanggungjawab secara penuh atas informasi berita yang disiarkan oleh Media Pers tempatnya bertugas," ungkap Erwin.