Pulau Legundi Pesawaran Produsen Garam Terbesar di Sumatera

Pulau Legundi Pesawaran Produsen Garam Terbesar di Sumatera
Foto: Istimewa

PESAWARAN – Pulau Legundi, Pesawaran, Lampung saat ini menjadi produsen garam terbesar di Sumatera dan satu-satunya di Lampung

Sejak diresmikan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona beberapa waktu lalu, destinasi wisata garam yang terletak di Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pedada, ini dikelola oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Terang dan Garam Indonesia (Tegarindo) Pimpinan Firman Jaya.

Lokasinya bisa ditempuh menggunakan kapal motor memakan waktu 2 jam dari Pelabuhan Ketapang Teluk Pandan Pesawaran.

Bagaimana suasana destinasi wisata garam ini dan bagaimana proses pengolahan garam tersebut, Wawan Murtiawan koordinator produksi menjelaskan, teknologi rumah prisma ini ditemukan oleh Arifin Jami'an dari Lamongan, Jawa Timur dan dikembangkan di Lampung khususnya di Pesawaran.

"Bahkan di Sumatera baru satu-satunya memproduksi garam dengan menggunakan teknologi ini, dengan cara kita mengambil air laut yang berada di Pulau Legundi ini, berdekatan dengan lautan Hindia Australia. Kadar air laut disini masih bagus dan tidak begitu banyak sampah atau pencemaran dengan harapan hasil produksi garam disini punya kualitas yang bagus," kata dia, Senin (05/07).

Wawan melanjutkan, prosesnya air laut disedot pakai pompa dan di simpan di banker air agar bebas dari sampah maupun unsur organik yang diendapkan, sedangkan air banker itu sendiri untuk petakan-petakan pemilihan. Artinya unsur-unsur lain, bukan garam atau bukan garam-garam NHCL itu akan mengendapkan disitu sampailah menjadi air tua. Air tua itu sendiri adalah air yang siap menjadi garam.

"Setelah itu proses terakhir adalah kristalisasi untuk air tua tadi, lalu di masukkan ke dalam rumah kristalisasi. Jadi disitulah kristalisasi-kristalisasi terjadi dan menjadi garam-garam NHCL yang biasa dikonsumsi di dapur sebagai bumbu makanan. Dan dari hasil produksi garam di Pulau Legundi ini telah melalui Uji Lab, dan hasilnya ternyata mempunyai kandungan NHCL cukup tinggi kadar garamnya," jelasnya.

Setelah itu, uji Lab ini di analisasi kadar garamnya, hasilnya mencapai 99,61 % , ini sangat-sangat baik dan layak dikonsumsi, juga karena natural, tidak ada campuran bahan kimia karena ini murni dari air laut.

"Sekarang ini kami baru bisa produksi per harinya 1 ton, dan kami kemas menjadi garam halus ataupun garam kasar dan juga garam untuk kesehatan," tutup wawan.