Prodi Bisnis Digital IIB Darmajaya Gelar Talkshow Transformasi Bisnis di Era Metaverse

Prodi Bisnis Digital IIB Darmajaya Gelar Talkshow Transformasi Bisnis di Era Metaverse

BANDARLAMPUNG – Puluhan pelajar dan mahasiswa di Bandarlampung mengikuti Talkshow Digital Fest dengan tema ‘Transformasi Bisnis di Era Metaverse’ yang diadakan Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi (Prodi) Bisnis Digital IIB Darmajaya.

Kegiatan berlangsung di aula Rektorat Lantai III Gedung Alfian Husin, Minggu (2/10/22) lalu menghadirkan dua narasumber yakni Ketua Prodi Bisnis Digital IIB Darmajaya M. Ariza Eka Yusendra dan Rejive Dewangga selaku Founder Edukasi 4.0.

Ariza mengungkapkan, topik ini sangat menarik sekali karena dunia bisnis berubah total. Dari tahun 2019 perubahan tersebut sangat cepat dengan metode transaksi yang lebih banyak ke digital ataupun online. “Transformasinya lebih cepat dikarenakan pandemi,” tuturnya.

Terkait dengan metaverse ini, lanjut dia, adalah suatu konsep lama yang dimunculkan oleh Facebook. “Hari ini adalah pintu awal untuk rekan-rekan ingin berperan sejauh mana dalam perkembangan bisnis digital. Kita punya misi satu tahun kalian dapat membangun bisnisnya sendiri dalam ekosistem bisnis digital di Lampung khususnya dan nasional secara umum,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rejive Dewangga juga menerangkan metaverse saat ini banyak digunakan oleh setiap perusahaan besar. Facebook, Google, Apple dan lainnya. “Untuk dapat memanfaatkan dunia metaverse dengan membeli koin. Kita dapat membuat rumah dan menjalani kegiatan di dunia metaverse,” ungkapnya.

Cina, lanjut dia, membuka dunia metaverse kepada masyarakat yang ingin memiliki hunian. “Bahkan dunia pendidikan juga bisa diimplementasikan dengan kuliah di Metaverse. Kalian mahasiswa bisa minta sekali-kali Prodi untuk menggelar kuliah di Metaverse,” bebernya.

Rejive menambahkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) juga telah mengeluarkan izin beberapa koin cryptocurency untuk diperjualkan. “Saat ini sudah ada 17 koin yang sedang dalam tahap pengajuan untuk diperdagangkan menunggu izin Bappebti sebagai pendukung metaverse di Indonesia,” pungkasnya.