Penanganan Musibah Laut di Pesisir Barat Jadi Persoalan Serius

Penanganan Musibah Laut di Pesisir Barat Jadi Persoalan Serius
Wakil Ketua Komisi III Aris Ikhwanda (kanan) bersama Ketua DPRD Pesisir Barat Agus Cik | Foto: istimewa

PESISIR BARAT – Pesisir Barat merupakan sebuah kabupaten yang diikuti oleh garis pantai yang membentang hingga sepanjang 210 KM serta memiliki wilayah perairan yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.

Memiliki wilayah perairan yang cukup luas, Pesisir Barat sangat mengunggulkan pariwisata pantai dan hasil laut yang cukup melimpah.

Dengan potensi yang terkandung di Bumi Para Sai Batin dan Ulama tersebut, hampir selalu ada kejadian-kejadian pahit yang dialami masyarakat asli Pesisir Barat maupun dari luar daerah yang berwisata ke kabupaten tersebut.

Terakhir, dua nelayan asal Kualastabas, Kelurahan Pasarkrui, Kecamatan Pesisir Tengah, yang dikabarkan hilang saat melaut mencair ikan menggunakan perahu sejak, Kamis (26/1/2023) lalu dan hingga kini belum ditemukan.

Terkait kejadian-kejadian baik ditengah laut maupun di pantai, Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pesisir Barat Aris Ikhwanda angkat bicara.

Di konfirmasi melalui sambungan ponselnya, Sabtu (28/1/2023),  pria yang beken disapa Dang Mex itu mengatakan, butuh solusi untuk menangani musibah yang terjadi di laut.

"Karena nyaris setiap tahun selalu ada masyarakat kita yang menjadi korban keganasan laut Pesisir Barat," kata dia.

Memang, lanjut dia, pencegahan dari sektor pantai di Pesisir Barat dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang cukup baik, dengan adanya pos penjagaan yang standby dititik-titik yang ramai pengunjung.

"Namun, yang masih menjadi persoalan serius adalah masyarakat nelayan yang acapkali hanyut dan hilang saat mencari ikan ditengah lautan. Di mana upaya pencarian masih kurang maksimal hingga berakibat hilangnya nyawa nelayan yang hilang itu," kata sosok berperawakan besar tinggi tersebut.

"Permasalahan ini benar-benar menjadi persoalan serius dan urgent untuk segera dilakukan penanganan bagaimana kedepannya," tegas Dang Mex.

Lebih lanjut Dang Mex menerangkan sampai saat ini belum adanya upaya dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perikanan (Diskan), maupun Dinas Perhubungan (Dishub) yang menyampaikan ke legislatif terkait perencanaan penanganan tentang permasalahan hilangnya nelayan saat ditengah lautan.

"Permasalahan ini benar-benar mendesak dan urgent untuk segera ditanggulangi. Memang benar bahwa kejadian nelayan yang hilang sudah bagian dari takdir dan kehendak Allah SWT. Akan tetapi, kita sebagai pelayan masyarakat harus benar-benar maksimal dalam menangani ketika ada masyarakat nelayan yang hilang saat ditengah lautan," imbuhnya.

Karenanya, Dang Mex meminta agar pihak eksekutif melalui OPD terkaitnya segera menyusun perencanaan anggaran yang dikhususkan untuk penanganan ketika ada kejadian-kejadian masyarakat nelayan yang hilang ditengah lautan secara cepat tanpa harus menunda atau menunggu cuaca yang sangat tenang terlebih dulu.

"Mulai dari pengadaan alat deteksi cuaca, pengadaan perahu dan kapal dengan kualitas terbaik yang dibarengi dengan kapten kapal dan penyelam yang benar-benar sudah diakui keahliannya, hingga pengadaan alat-alat Global Positioning System (GPS) dan alat-alat pendukung lainnya," paparnya.

"Ini harus cepat dilakukan, kalau bisa sudah bisa dibahas saat pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan nanti," sambungnya.

Ia juga tak menampik untuk memenuhi kebutuhan pengadaan alat-alat dimaksud membutuhkan biaya yang tidak sedikit, terlebih dengan kondisi ketersediaan APBD yang defisit, namun bukan berarti tidak dapat dilakukan.

"Eksekutif dan Legislatif dengan kesepakatannya bisa untuk menunda terlebih dulu item-item pembangunan lainnya untuk memenuhi anggaran yang dibutuhkan dalam pengadaan alat-alat tersebut," jelasnya.

"Ini tentang pelayanan kita kepada masyarakat, apalagi menyangkut keselamatan nyawa seseorang. Sejauh ini kami sangat mengapresiasi tentang bagaimana respon Bupati Pesisir Barat, Agus Istiqlal, terkait pelayanan kepada masyarakatnya. Karenanya kami sangat yakin bahwa Bupati Pesisir Barat juga menyetujui pengadaan alat-alat dan penyediaan tenaga yang secara khusus untuk penanganan saat ada kejadian nelayan hilang bisa segera dilaksanakan di Tahun 2023 ini," tukas Dang Mex.