Pasutri Tani Idi Tunong Ikuti Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan

ACEH TIMUR – Sebanyak 16 pasangan suami istri (pasutri) dari ketua kelompok tani (Poktan) dan penyuluh swadaya mengikuti Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) sejak 21 sampai 24 September 2020 di meunasah Gampong (Desa) Seuneubok Jalan, Idi Tunong, Aceh Timur, Aceh.
Pelatihan tersebut dilaksanakan penyuluh pertanian kecamatan bersama program Integrated Participatory Development and Management of Irigation Project (IPDMIP).
Kepala Pusluhtan BPPSDMP Idi Tunong Mahyiddin mengatakan, PLEK IPDMIP diikuti beberapa kelompok tani desa yang ada di kecamatan Idi Tunong dengan mematuhi protokol kesehatan COVID - 19.
"Target peserta pelatihan 16 orang di tiap desa atau delapan rumah tangga tani (RTT), suami dan istri,” kata Mahyiddin, Kamis (24/09).
Pendamping penyuluh pertanian Idi Tunong, Mukhsin, memberi perhatian khusus pada IPDMIP. Pasalnya, hal ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan, yang berawal dari kemampuan literasi dan akses keuangan bagi petani.
"Pelatihan literasi sangat vital lantaran kemajuan teknologi informasi mengakibatkan sumber daya informasi digital sangat melimpah. Para kelimpok tani target PLEK diharapkan paham kapan informasi diperlukan, identifikasi sumber informasi, menemukan dan mengakses informasi secara efektif dan efisien, evaluasi informasi secara kritis, menggunakan informasi secara etis dan legal, serta mengomunikasikan secara efektif," tegas Mukhsin.
Mukhsin juga memberi sosialisasi, kebijakan dan penjelasan tentang pertanian yang kepada peserta.
Dia menilai PLEK ini sangat penting bagi Pasutri ketua Poktan dan penyuluh swadaya untuk mengenal akses produk dan layanan keuangan pertanian seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP).
"Pemerintah mendorong dan membantu petani untuk meyakinkan lembaga perbankan bahwa menyalurkan kredit kepada petani tidak membuat mereka rugi," kata Mukhsin.
Diketahui bahwa Ketua Poktan dan penyuluh swadaya melaksanakan kepemimpnan transformasional, pemimpin yang kharismatik dengan peran sentral dan strategis dalam membawa organisasi mencapai tujuannya. Mereka juga harus mempunyai kemampuan untuk menyamakan visi masa depan anggota Poktan.
"PLEK berupaya mengulas pengelolaan keuangan, kemudian akan diteruskan oleh para ketua Poktan dan penyuluh swadaya kepada petani, dengan cara yang mudah difahami, mengingat pentingnya asuransi menjaga kepentingan petani, terutama untuk melindungi lahan dari bencana dan gagal panen," tegasnya.
"Saat itulah asuransi akan muncul dan mengurangi beban petani dengan klaim asuransi. Hal itu digarisbawahi oleh kepala pertanian Idi Tunong tentang peningkatan pendapatan masyarakat pedesaan, khusus petani, karena berdampak langsung pada peningkatan produksi pangan,” kata dia.