Nunggak Pembayaran Empat Bulan, PT PNM ULAMM Segel Lahan Nasabah

TULANGBAWANG BARAT- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Layanan Modal Mikro (ULAMM) Cabang Mulya Asri, Tulangbawang Barat, Lampung, menyegel lahan milik nasabah.
Penyebabnya, nasabah tersebut mengalami penunggakan pembayaran pinjaman selama empat bulan.
“Sebelumnya saya pernah menunggak pembayaran selama 4 bulan. Namun pihak ULAMM melakukan penyegelan lahan yang menjadi agunan tanpa adanya pemberitahuan. Buktinya ada sampai sekarang masih saya simpan," cetus SP, nasabah tersebut kepada media, Jumat (20-6-2025).
Dia berharap kejadian tersebut menjadi perhatian pimpinan tertinggi PT PNM ULAMM.
Keluhan terhadap PT PNM ULAMM Cabang Mulya Asri terus bergulir. Sebelumnya, seorang nasabah warga Tiyuh (Desa) Candra Jaya menuding perusahaan permodalan tersebut diduga telah melakukan penggelapan angsuran serta sertifikat miliknya.
"Sudah hampir setahun lebih surat anggunan saya masih di tahan pihak ULAMM. Padahal saya sudah memenuhi tanggung jawab saya untuk melakukan pelunasan. Kami hanya ingin hak kami. Jika tidak kami akan minta keadilan kepada aparat penegak hukum, kementrian, hingga Bapak Presiden Prabowo," ujarnya.
Nasabah tersebut mengaku mengalami kerugian besar akibat perlakuan pihak PT. PNM ULAMM yang dinilainya tidak bertanggung jawab, bahkan terkesan hendak menghilangkan bukti kepemilikan surat anggunan.
"Saya bersama kepalo tiyuh sempat mendatangi kantor ULAMM membawa bukti pelunasan untuk mengambil sertifikat, tapi mereka menolak. Alasannya masih ada angsuran yang belum lunas," ujarnya.
Menurutnya, seluruh pembayaran telah dilakukan melalui kolektor resmi sebagaimana diarahkan oleh pihak bank. Namun belakangan diketahui, kolektor tersebut diduga tidak menyetorkan uang ke pihak PT. PNM ULAMM, yang mengakibatkan status pinjaman tetap dianggap belum lunas.
"Kami sudah lunas dan ada kwitansi pembayarannya, tapi mereka tetap menahan sertifikat. Itu urusan internal mereka, bukan tanggung jawab kami sebagai nasabah," tegasnya.
Lebih mengejutkan lagi, sang nasabah menyebut bahwa skema bunga yang diterapkan sangat tidak wajar dan tak sesuai dengan ketentuan standar perbankan maupun regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Saya meminjam Rp.51 juta, tapi hanya menerima Rp36 juta. Angsuran per bulan Rp2,2uta selama 36 bulan. Kalau dihitung total pembayaran mencapai Rp.81 juta lebih. Artinya, hanya Rp.1 juta per bulan untuk cicilan pokok, sisanya Rp.1,2 juta per bulan untuk bunga. Ini sangat memberatkan dan tak masuk akal," bebernya
Sementara itu, pengakuan dari pihak PNM ULAMM cabang Mulya Asri bahwa suku bunga pinjaman mikro hanya 1,26 perbulan saja.
"Kalau saat ini suku bunga pinjaman mikro hanya 1,26 persen saja. Kalau boleh tahu atas nama siapa ya pak. Untuk kepala cabang sedang tidak ada dikantor, saya juga sedang ada di menggala. Nanti kami sampaikan ke pimpinan." kata Dhartama melalui sambungan telpon selulernya, Kamis (19/6/2025).