Munas I Netfid Indonesia, Masyarakat Sipil Penting untuk Demokrasi

BANDARLAMPUNG -
Network for Indonesian Democratic Society (Netfid) Indonesia akan menggelar
Musyawarah Nasional (Munas) pertama pada 22-24 Februari 2023 mendatang di
Jakarta.
Mengusung tema 'Memperkuat Masyarakat Sipil untuk Demokrasi
yang Lebih Baik', Netfid meyakini kualitas masyarakat sipil yang baik akan
berdampak pada kualitas demokrasi.
Ketua panitia Ayu Megasari mengungkapkan, keberadaan
masyarakat sipil sangat penting bagi Indonesia, khususnya pada tahun politik
menjelang Pemilu 2024. "Melalui pendidikan politik dan kesadaran gerakan
sosial, pemberdayaan masyarakat sipil akan menjadi pondasi utama dalam
menghadapi dinamika Pemilu 2024," ujar Ayu, Senin (20/2/2023).
Adanya pendidikan politik tersebut, kata Ayu, akan membuat
masyarakat tidak mudah terpengaruh dampak negatif dari kelompok politik
tertentu. Kondisi seperti ini akan membuat masyarakat tidak mudah terpecah
karena perbedaan pilihan politik. "Masyarakat juga akan lebih bijak dalam
menentukan pilihan politik pada Pemilu 2024," ujar alumni UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ini.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Netfid Indonesia,
Muhammad Afit Khomsani mengatakan, sejak berdiri tahun 2018, Netfid Indonesia
telah memiliki kepengurusan di tingkat provinsi sebanyak 23 dan 89 kepengurusan
kabupaten/kota. "Dinamika demokrasi Indonesia dan Internasional mendorong
Netfid berkontribusi aktif dalam demokrasi," ujar Afit.
Berdasarkan Democracy Index tahun 2020 dari the Economist
Intellegence Unit (EIU), kata Afit, Indonesia mengalami stagnasi demokrasi di
angka 6,30. Indonesia berada pada peringkat 65 dari 167 negara. "Indeks
partisipasi politik Indonesia sebesar 6,11 dan indeks kebebasan sebesar 5,59
dari skala 0-10," ujar Afif.
Menurut dia, angka tersebut tidak mengherankan lantaran
masih banyaknya praktik pembatasan partisipasi politik kelompok masyarakat
sipil dengan adanya intimidasi, konfrontasi bahkan kekerasan terhadap kelompok
kritis.
"Upaya pelemahan terhadap institusi demokrasi juga
menunjukkan inkonsistensi pemerintah dalam mewujudkan pemerintahan yang
demokratis," kata Plt Ketua Netfid Indonesia ini.
Hal-hal negatif tersebut, kata Afit, harus dilawan oleh seluruh stakeholder dan masyarakat umum. Ia ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan demokrasi Indonesia yang lebih baik melalui Munas I Netfid Indonesia. "Netfid hadir demi terwujudnya demokrasi Indonesia yang lebih baik," tutup dia.