Kejari Tulangbawang Barat Temukan Banyak Data Tidak Akurat di Aplikasi Jaga Desa

Kejari Tulangbawang Barat Temukan Banyak Data Tidak Akurat di Aplikasi Jaga Desa
Foto: Aprizal Aris Mananda/monologis.id

TULANGBAWANG BARAT- Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulangbawang Barat, Lampung, menemukan banyak data tidak akurat dalam Aplikasi Jaga Desa milik kejaksaan.

Selain itu, juga ditemukan informasi yang tidak sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.

“Lemahnya penginputan data tiyuh (desa) dalam Aplikasi Jaga Desa menjadi sorotan kami (Kejaksaan),” ujar Kepala Seksi Intelijen Kejari Tulangbawang Bara, Ardi Herlian Syach, mewakili Kepala Kejari Mochamad Iqbal, saat bersama Tim Sistem Kerja Evaluasi Bersama untuk Tiyuh (Sikebut) kembali menggelar evaluasi khusus terhadap pelaksanaan program Jaga Desa di Tiyuh Panaragan Jaya Utama, Kecamatan Tulang lbawang Tengah, Selasa (5-8-2025).

Ardi menegaskan, penginputan data yang tidak akurat menunjukkan lemahnya sistem administrasi.

“Ini harus segera diperbaiki. Aplikasi Jaga Desa bukan sekadar formalitas, tapi alat kontrol langsung bagi kami dalam memantau pembangunan di tingkat Tiyuh,” tegas Ardi, didampingi Kasubsi 1 Intelijen, Septian Zade.

Ia menambahkan bahwa penginputan data harus dilakukan secara real time dan akurat agar prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa benar-benar dapat terwujud.

Selain menyoroti sistem administrasi, Kejari juga memetakan sejumlah permasalahan klasik yang kerap muncul di tingkat tiyuh, di antaranya belum optimalnya legalisasi aset dan kurang maksimalnya peran Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMT).

“Aset yang tidak jelas keberadaannya sangat rawan menjadi sengketa di kemudian hari. Jangan sampai ada aset yang tidak terdata dengan jelas. Tadi kita sudah cek semua dokumen yang dimiliki oleh Tiyuh Panaragan Jaya Utama terkait aset tersebut,” jelas Ardi.

Dia berharap evaluasi khusus ini menjadi peringatan awal yang tidak perlu terulang kembali. Jika di masa mendatang masih ditemukan pelanggaran atau ketidaksesuaian, Kejari tidak akan segan untuk mengambil langkah hukum.

Tak hanya berfokus pada aspek teknis dan administrasi, Kejari Tulangbawang Barat juga mendorong terciptanya opini publik yang sehat terhadap tata kelola pemerintahan tiyuh di wilayahnya.

Ardi juga menyebutkan bahwa media massa memiliki peran penting dalam membentuk kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.

Kegiatan evaluasi ini merupakan bagian dari komitmen Kejari Tulangbawang Barat untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan di tingkat tiyuh melalui pemantauan langsung, pembinaan, serta penegakan hukum yang tegas dan terukur.

Dengan kolaborasi antar-instansi dan keterlibatan aktif masyarakat, diharapkan program Jaga Desa benar-benar mampu mewujudkan desa yang mandiri, transparan, dan akuntabel.

“Kami ingin membangun opini positif di Tulangbawang Barat. Publikasi media menjadi salah satu instrumen penting untuk mendorong akuntabilitas ini. Jadi bukan hanya melalui baliho dan spanduk,” imbuhnya