GAK Naik Level III, Masyarakat Diimbau Waspada

GAK Naik Level III, Masyarakat Diimbau Waspada
Foto: Istimewa

LAMPUNG SELATAN – Status Gunung Anak Krakatau (GAK) naik dari Waspada Level II menjadi Siaga Level III sejak 24 April 2022 kemarin.

Kenaikan level ini terjadi akibat erupsi berulang sejak 22 Desember 2018, sehingga saat ini GAK tumbuh semakin besar dan tinggi. Adapun, ketinggian GAK kini telah mencapai sekitar 150 mdpl.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan Dulkahar mengakatan, saat ini kondisi GAK masih dalam periode erupsi menerus dengan perubahan erupsi yang semula dominan abu, menjadi tipe strombolian.

Sesuai dengan informasi yang diterima dari Kementerian Eenergi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, dirinya mengungkapkan, tipe strombolian ini menghasilkan lontaran-lontaran lava pijar pada tanggal 17 April 2022. Kemudian, lontaran tersebut terjadi kembali sekitar pukul 12.19 WIB pada tanggal 23 April 2022.

“Saat ini status GAK naik Level III, kita menindaklanjuti apa yang menjadi arahan dari Kementerian Eenergi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia,” ungkap Dulkahar, Senin (25/4/2022).

Mengingat situasi GAK yang masih belum stabil, lanjut Dulkahar, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan. Disisi lain, masyarakat juga diminta agar tidak termakan isu-isu tentang erupsi GAK.

Dirinya juga mengimbau agar masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.

“Pada situasi saat ini masyarakat tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan informasi-informasi yang belum tentu benar. Terkait dengan debu kita akan mencoba membantu dengan berkoordinasi dengan Dinas PMD, mungkin ada desa yang mempunyai anggaran bencana bisa digunakan untuk membeli masker dan dibagikan kepada masyarakat,” ujarnya.

Dulkahar mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat pengungsian, apabila nantinya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti bencana gempa dan tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.

“Kita lakukan persiapan kalau nanti kemungkinan akan terjadi gempa atau mungkin tsunami, maka tentu kita sudah mengecek untuk pengungsian, seperti di Rajabasa sana ada SMA Kunjir, lalu juga di Kalianda ada Lapangan Tenis Indoor,” pungkasnya.