32 Wartawan Banten Dinyatakan Kompeten

32 Wartawan Banten Dinyatakan Kompeten
Foto: Andrea Nanda Saputra/monologis.id

CILEGON – Sebanyak 32 wartawan dari jenjang muda, madya, hingga utama dinyatakan kompeten setelah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) ke-16 yang diadakan PWI Banten di Aula Setda III Pemkot Cilegon, 6-7 November 2020.

UKW Banten ini merupakan pelaksanaan ke-480 diseluruh Indonesia yang diikuti 34 peserta tetapi 2 peserta tidak hadir dan 32 peserta yang mengikuti ujian dinyatakan kompeten oleh penguji, yakni 4 peserta tingkat Utama, 6 peserta tingkat Madya, dan 22 peserta tingkat Muda.

Ketua PWI Banten, Rian Nopandra menyampaikan, peserta yang dinyatakan lulus memiliki tanggung jawab besar.

"Aplikasinya di lapangan nanti. Predikat ini jadi tanggung jawab besar untuk semua, jadi label kompeten ini bukan untuk main-main, tetapi titik awal menjadi lebih baik," kata pria yang akrab disapa Opan, Sabtu (07/11).

Dirinya berharap agar seluruh peserta yang telah mengikuti uji kelayakan tersebut tidak cepat berpuas diri dan terus meningkatkan kemampuan untuk meraih jenjang yang selanjutnya.

"Jangan berenti sampai disini, terus belajar untuk memberikan yang terbaik bagi dunia jurnalis," ujar Opan.

Ditempat yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Suprapto menyatakan kebanggaannya atas dinyatakan kompeten seluruh peserta UKW Banten.

Namun, Suprapto berharap lulusnya peserta dari UKW tersebut bukan merupakan puncak dari segalanya dalam jurnalis. Dia mengatakan ujian sesungguhnya ada saat seorang wartawan mengaplikasikannya di lapangan.

"Harus bisa menjadi contoh dan teladan, benar-benar jadi produk jurnalistik yang menyejukkan, menjadi inspirasi bagi kehidupan yang lebih baik," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Suprapto berpesan, sebagai salah satu pilar demokrasi di Indonesia, wartawan harus mampu menyaring setiap pemberitaan yang akan disampaikan ke publik.

Hal itu, lanjut Suprapto, sebagaimana yang disampaikan oleh wartawan senior Jakob Oetama tentang dampak tulisan seorang wartawan.

"Saat menulis, wartawan harus memikirkan dampaknya. Teman-teman yang sudah kompeten pasti tahu terhadap dampak dari sebuah tulisan. Hal ini tentunya untuk dapat menciptakan kedamaian dan proses kehidupan yang lebih baik," pungkasnya sambil menutup kegiatan.