Seragam Olahraga tak Kunjung Dibagikan, Wali Murid SMAN 1 Karyapenggawa Ngadu ke Anggota Dewan

PESISIR BARAT-Sejumlah wali murid SMAN 1 Karyapenggawa, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, mempertanyakan realisasi satu dari empat stel pakaian sekolah yang tidak kunjung diserahkan ke murid hingga menjelang tahun ajaran baru.
Demikian dikatakan salah seorang walimurid, Nasyanto ketika dikonfirmasi, Senin (6/5/2024). Menurutnya, hingga saat ini pelajar kelas X di SMAN 1 Karyapenggawa hingga saat ini belum menerima realisasi pakaian olahraga.
"Kami bayar bukan gratis, tapi sampai sekarang tidak ada realisasi pakaian olahraga tersebut," kata Nasyanto.
Ia menjelaskan, sebelumnya para wali murid sudah membayar sebesar Rp1 juta lebih kepada pihak sekolah yang diperuntukkan biaya pembuatan seragam sekolah berupa satu stel seragam putih abu-abu, satu stel seragam batik, satu stel seragam pramuka, dan satu stel pakaian olahraga.
"Bahkan tiga stel seragam yang sudah dibagikan juga sempat dicicil oleh pihak sekolah," terang Nasyanto.
Keluhan dari pihak siswa siswi kelas X SMAN 1 Karyapenggawa tersebut juga disampaikan secara tertulis kepada salah satu anggota DPRD Kabupaten Pesisir Barat, Hendrik Gunawan yang juga merupakan warga Kecamatan Karyapenggawa.
Dalam surat tertulis dari para siswa tersebut bukan hanya terkait realiasi salah satu seragam saja. Melainkan terdapat empat poin berupa ketidakpantasan seorang kepala sekolah yang seyogiyanya menjadi contoh untuk para dewan guru dan seluruh siswanya.
Empat poin tersebut yakni:
1.Seringnya kepala sekolah tidak hadir disekolah, selalu datang terlambat dan tidak tepat waktu.
2. Baju olahraga yang hampir satu tahun belum juga dibagikan
3. Adanya janji pembagian empat seragam gratis bagi siswa yang tidak mampu dan adanya dua stel seragam gratis untuk siswa berprestasi.
4. Adanya janji fasilitas seperti bus sekolah untuk siswa SMAN 1 Karyapenggawa.
Menanggapi keluhan dan surat tertulis yang ditujukan kepada DPRD Pesisir Barat melalui dirinya, Hendrik Gunawan selaku anggota DPRD yang juga berdomisili Pekon Penggawa V Tengah tersebut menyayangkan dengan adanya permasalahan yang terjadi dilingkungan SMAN 1 Karyapenggawa tersebut. Khusus adanya keterlambatan pembagian satu dari empat seragam yang diperuntukkan untuk siswa kelas X tersebut.
"Saya sangat menyayangkan adanya hal ini. Bahkan dari informasi yang saya dapat, para siswa ini akan kompak untuk mengundurkan diri dari SMAN 1 Karyapenggawa dan mengajukan pindah sekolah. Hal ini jangan sampai terjadi, karena bagaimanapun, SMAN 1 Karyapenggawa ini adalah satu satunya sekolah menengah harapan yang akan melahirkan bibit-bibit unggul SDM dari daerah sendiri," jelas Hendrik.
Dirinya berharap, pihak terkait bisa segera turun kelapangan untuk melakukan kroscek serta pembenahan terhadap permasalahan yang ada saat ini. Jangan sampai keluhan yang disampaikan oleh anak anak tersebut menjadi bom waktu yang akan menambah gambaran buruk dilingkungan pendidikan di Pesisir Barat.
"Apabila perlu, copot dan ganti kepala sekolah yang sekarang, Tah masih banyak putra putri Pesisir Barat yang bisa memimpin sekolah itu yang diharapkan bisa lebih maju dan berkembang," tukasnya.
Sementara, kepala SMAN 1 Karyapenggawa saat dihubungi melalui nomor .......xxx tidak menjawab meski dalam keadaan aktif.