PMI Banten Beri Penghargaan 110 Pendonor Darah Sukarela

SERANG - Palang Merah
Indonesia (PMI) Provinsi Banten kembali memberikan penghargaan terhadap para
pendonor darah sukarela 50 kali, 75 kali, dan 100 kali.
Apresiasi ini diberikan langsung oleh Ketua PMI Provinsi
Banten Ratu Tatu Chasanah di Markas PMI Banten, Kota Serang, Rabu (2/11/2022).
Total 110 pendonor darah sukarela yang diberi apresiasi.
Pendonor 50 kali sebanyak 52 orang, pendonor 75 kali sebanyak 38 orang, dan
pendonor 100 kali 20 orang.
“Apa yang dilakukan oleh para pendonor sesungguhnya tidak
bisa dinilai, tidak bisa diukur karena telah menjadi pahlawan kemanusiaan.
Namun ini ajang silaturahmi kita bersama,†kata Tatu dalam sambutannya.
Bupati Serang ini menilai, para pendonor adalah manusia luar
biasa yang sudah sukarela mendonorkan darah secara rutin untuk membantu sesama
yang membutuhkan darah. “Punya ketulusan hati dan kedermawanan luar biasa. Dari
badan, dari darah sendiri untuk menolong sesama,†ujarnya.
Darah merupakan kebutuhan manusia yang tidak bisa diproduksi
oleh mesin apa pun. Hanya bisa diberikan melalui sesama manusia. Oleh karena
itu, penyediaan darah tidak akan tersedia tanpa masyarakat yang sukarela
menjadi pendonor. “Maka penyediaan darah dan mengajak untuk berdonor darah
merupakan tugas kita bersama. Melakukan sosialisasi bersama untuk menolong
sesama,†ujarnya.
Menurut Tatu, PMI diberikan tugas oleh pemerintah melalui
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, antara lain bidang
penanggulangan bencana, penyediaan darah, kesehatan, sosial, dan kerja-kerja
kemanusiaan. Namun paling utama adalah penyediaan darah dan penanggulangan
bencana. “Insya Allah, kebersamaan akan mempermudah semua,†ujarnya.
Ruli Purnama, salah satu penerima penghargaan berbagi
pengalaman menjadi pendonor darah sukerala. Ia mengaku ketika awal memberikan
donor darah karena kena ‘prank’ oleh temannya saat kuliah. Saat itu, diajak
makan gratis, tetapi ternyata ikut dalam kegiatan donor darah. Namun saat ini,
donor darah menjadi gaya hidup dan kebiasaan yang menyehatkan.
Ia pun bercerita pernah menolong seorang anak warga
Kabupaten Pandeglang pada tahun 1996 yang punya penyakit thalassemia. Saat itu,
ia berpikir bahwa anak tersebut tidak bisa tertolong karena punya kondisi yang
mengkhawatirkan.
Namun Ruli pun berdonor serta mengajak teman-temanya yang
lain dan terkumpul 5 labu kantong darah. “Setelah 15 tahun, saya kembali
bertemu dengan anak tersebut dan sudah dewasa. Kini menjadi wanita karir di
Kota Cilegon. Dan dari kejadian ini, menjadi kebahagiaan tak ternilai yang saya
rasakan,†ujarnya.
Ruli menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang
diberikan oleh PMI Banten. Menurutnya, silaturahmi antar pendonor darah menjadi
kebahagiaan juga baginya.