Pjs Wali Kota Bandarlampung Temui Pejabat Pusat Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok

Pjs Wali Kota Bandarlampung Temui Pejabat Pusat Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok
Sekda Kota Bandarlampung, Iwan Gunawan | Foto: Nurbaiti/monologis.id

BANDARLAMPUNG-Pjs Wali Kota Bandarlampung, Budhi Darmawan, mengaku telah melakukan pertemuan dengan beberapa pejabat tinggi di pemerintah pusat untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok jelang Pilkada serentak dan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Ada komoditi yang mulai naik sekitar 4 persen, jadi  sudah mengantispasi bersama dari Bulog kemudian Bank Indonesia akan dipantau terus," ungkapnya saat ditemui di DPRD Bandarlampung, Jumat (15-11-2024).

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandarlampung, Iwan Gunawan menyampaikan beberapa program untuk menekan harga bahan pokok di Kota Tapis Berseri.

"Beberapa program seperti pasar murah, menambah pasokan dan membagikan bibit kepada kelompok wanita tani terus dan terbaru ini kita membuat warung inflasi bersama Bank Indonesia," jelasnya.

Iwan menambahkan untuk stok pangan jelang Pilkada dan Nataru diklaimnya aman, misalnya beras.

"Bulog ada 30 ribu ton yang siap disalurkan artinya pangan aman, energi (BBM) kita sampai 6 bulan kedepan aman," tuturnya.

Iwan menjamin kebutuhan pasokan di Bandarlampung selalu tersedia. Dikarenakan pihaknya membuka keran kepada daerah penyangga Bandarlampung untuk distribusi bahan pokok.

"Jadinya distribusi dari petani itu kita buka ruang besar untuk Bandarlampung agar petani bisa masuk dan kita membuka itu tadi program pasar murah, warung inflasi," pungkasnya.

Untuk diketahui, jelang Natal dan Tahun Baru harga sejumlah komoditas seperti cabai merah, tomat dan bawang mengalami kenaikan.

Seperti yang terjadi di Pasar Tugu, Bandarlampung. Akibat kenaikan harga tersebut, para pedagang dan pembeli mengeluh.

Salah seorang pedagang di Pasar Tugu, asep mengatakan harga cabai merah saat ini tembus Rp25 ribu perkilogram, dari sebelumnya Rp12 sampai Rp17 ribu perkilogram.

"Untuk harga bawang merah dan putih sekarang naik Rp40 ribu perkilog dari sebelumnya Rp35 ribu perkilo. Sedangkan harga tomat dan rampai naik menjadi Rp20 ribu perkilog dari sebelumnya hanya Rp5 ribu perkilo," ujarnya

Asep menuturkan kenaikan harga tersebut terjadi sudah seminggu yang lalu. Ia memperkirakan kenaikan harga disebabkan hasil panen dari para petani mulai berkurang.

"Selain itu juga karena mau mendekati Natal dan tahun baru. Biasanya setiap hari besar semua bahan pokok pasti naik," paparnya.

Ia mengungkapkan dampak kenaikan harga ini sangat berpengaruh pada penghasilan para pedagang. Selain itu, saat ini saya beli masyarakat ke pasar mulai menurun.

"Bukan hanya pembeli saja yang mengeluh, tapi para pedagang juga mengeluh dengan kenaikan harga ini. Kami pedagang pendapatannya anjlok-anjlokan," pungkasnya.