Pj Gubenur Banten Sebut Selisih Realisasi Pendapatan dan Belanja 2023 Terkendali
SERANG - Penjabat
(Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan selisih dari realisasi pendapatan
dan belanja Pemprov Banten Tahun Anggaran (TA) 2023 hingga 30 Juni 2023 masih
cukup terkendali, sehingga diharapkan hal tersebut dapat terjaga dengan baik.
Oleh karena itu, kata Al Muktabar, Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Banten terus melakukan langkah-langkah dalam mengoptimalkan realisasi
pendapatan dan belanja TA 2023.
"Itu harus kita jaga kedekatan pendapatan dan
pembelanjaan atau serapan," ungkap Al Muktabar di Kota Serang, Senin
(3/7/2023).
Dikatakannya, dalam realisasi belanja saat ini. Pemprov
Banten telah mengarah kepada e-katalog, seperti pengadaan untuk penunjang
kinerja prosesnya lebih cepat, sementara untuk pembangunan kontruksi memerlukan
waktu.
"Kita juga telah menyiapkan instrumen administratif
untuk ini, serta melakukan pendampingan," katanya.
Sementara, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD) Provinsi Banten Rina Dewiyanti menyampaikan realisasi pendapatan dan
belanja Pemprov Banten masuk dalam 10 tertinggi secara nasional, hal tersebut
berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Realisasi hingga 30 juni 2023 itu untuk Pendapatan
43,18 persen dan Belanja 35,06 persen," ujarnya.
Dalam mengoptimalkan realisasi belanja Pemprov Banten Tahun
Anggaran 2023  Rina menyampaikan akan
melakukan optimalisasi sesuai dengan anggaran kas yang telah disusun.
"Kalau untuk belanja kita optimalkan sesuai dengan
anggaran kas yang sudah disusun," katanya.
Selanjutnya, ia menjelaskan dalam menjaga jarak selisih
realisasi pendapatan dan belanja sangatlah penting, sehingga dapat efektif.
"Itu pengelolaan kasnya efektif selisih pendapatan dan
belanja kita tidak lebih dari 10 persen, efektif artinya tidak idle cash atau
tidak banyak uang yang dibiarkan menganggur," jelasnya.
Terpisah, Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi
Banten E.A. Deni Hermawan mengungkapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten
terus melakukan langkah-langkah dalam mengoptimalkan realisasi pendapatan Tahun
Anggaran (TA) 2023.
Salah satunya dengan melakukan pendataan ulang wajib pajak
pada kegiatan Kendaraan Tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU).
"Langkah-langkah yang dilakukan oleh kami di Bapenda
dengan bergerak bersama dengan seluruh potensi yang ada," katanya.
"Diantaranya pemetaan dan pendataan ulang wajib pajak
melalui kegiatan KTMDU, Samling (samsat keliling), Samlong (Samsat kalong) dan
lainnya yang menjadi ciri khas masing-masing Samsat," sambungnya.
Selain itu, Deni menyampaikan pihaknya pun menyasar ke
beberapa sarana pelayanan publik dan perusahaan dalam mengoptimalkan pendapatan
pada sektor pajak.
"Kita juga jemput bola ke sarana-sarana pelayanan
publik dan perusahaan-perusahaan. Dan angkanya menunjukkan hasil yang
menjanjikan," tandasnya.
 
 ANDRE NANDA SAPUTRA
                                    ANDRE NANDA SAPUTRA                                 
         
         
         
         
         
         
        
 
        
             
        
             
        
             
        
             
        
             
        
            







 
        
 
        
 
        
 
        
 
        
 
        
                                        
                                    