Panen Padi Nusantara, Kabupaten Serang Surplus 4000 Ton
SERANG – Kementerian
Pertanian melakukan panen padi Panen Padi Nusantara 1 Juta Hektare se-Indonesia
di Kampung Pegadungan, Desa Tenjo Ayu, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang,
Banten, Kamis (9/3/2023).
Wakil Bupati (Wabup) Serang Pandji Tirtayasa menyebut, Kabupaten
Serang salah satu daerah lumbung padi di Provinsi Banten.
“Banten sendiri masuk dalam 8 besar provinsi yang memberikan
kontribusi ketahanan pangan nasional,â€kata Pandji.
Pandji mengatakan, Kabupaten
Serang saat ini surplus sekitar 4000 ton beras sehingga mampu memberikan
kontribusi cadangan beras nasional.
“Tentunya prestasi ini tetap kita jaga dengan peningkatan
produksi persatuan hektare kita sekarang rata-rata 7,6 perhektare gabah kering
panen,â€sambung Pandji.
Pandji mengatakan pada 2022 lalu, Kabupaten Serang telah
mencapai target produksi yang ditetapkan oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah
untuk komoditi padi realisasi produksi mencapai 575.548 ton dari target 532.813
ton.
â€Untuk Maret 2023, prognosa luas panen 12,675 hektare dengan
produksi 66.096 ton Gkg atau 33.118 setara beras. Untuk wilayah pengembangan
padi di Kabupaten Serang tersebar di Kecamatan Kramatwatu, Pontang, Ciruas,
Tanara, Tirtayasa, Lebakwangi, Cikande, Binuang dan Carenang,â€ujarnya.
Sedangkan untuk Panen Padi Nusantara 1 Juta Hektare yang
disahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang di pusatkan di Kebumen
Kabupaten Serang menyumbang bagian daripada panen raya yang dipusatkan di Desa
Tenjo Ayu, Kecamatan Tanara dengan sample 75 hektare.
â€Sebetulnya yang panen di Desa Tenjo Ayu ini ada 375
hektare, tapi kita di simple kan hanya 75 hektare. Total hari ini yang panen se
Kabupaten Serang itu ada 12.675 hektare, total hari ini panen raya itu dari
luas area 46.900 pesawahan teknis di Kabupaten Serang ada 12 ribu yang panen
hari ini,â€ungkapnya.
Terlebih kata Pandji untuk panen saat ini produksinya
relatif lebih bagus. Ditambah lagi, beruntungnya untuk harga jual gabah saat
ini di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp4.200 gabah kering
panen, tapi harga yang berlaku saat Rp4.650 bedanya Rp400. â€Saya harap tentunya
Bulog bisa menyerap beras petani dengan harga yang proporsional, yang tadi saya
harap jangan ada permainan harga disini agar petani kita tidak dirugikan. Saat
ini harga yang bagus sekarang,â€tegasnya.
Meskipun secara Banten Kabupaten Serang relatif rendah,
sebab sebut Pandji, Kabupaten Tangerang Rp5.200, Kabupaten Lebak Rp5.000 dan
Kabupaten Serang Rp4.500 harganya relatif rendah dibandingkan Lebak dan
Tangerang. Menurutnya kemungkinan karena masalah panen sedang musim hujan
sehingga kadar air di Kabupaten Serang lebih tinggi dibandingkan Tangerang,
atau mungkin juga dari sisi kandungan padinya.
â€Tapi, saya harap harga ini bisa berkembang terus. Mengapa
harga beras tetap ingin kita naikan, agar petani tidak selalu menjadi martir
untuk cadangan beras nasional sementara petani sendiri terus merosot harga berasnya,â€ucapnya.
â€Imbauan saya adalah, jangan sampai Pemerintah Pusat
siapapun instansinya ketika panen raya melimpah ini stop impor, berikan
kebahagiaan kepada para petani padi agar mereka menikmati harga yang sangat
proporsional, sehingga mereka semangat untuk memproduksi beras,â€paparnya.
Pandji mewanti-wanti jangan sampai petani karena tidak
menguntungkan secara ekonomi dan beralih profesi menjadi pengojek dan kuli atau
lainnya. â€Kita harus berikan motivasi kepada petani agar mereka memperoleh
harga yang proporsional dan layak dan harus meningkat kesejahteraan
mereka,â€ajaknya.
Hadir pada Panen Padi Nusantara 1 Juta Hektare Kepala Badan
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan RI Dedi Nur
Syamsi, Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Banten
Agus M Thaucid, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten
Serang Suhardjo dan puluhan masyarakat dna petani.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan untuk lokus Panen
Padi Nusantara 1 Juta Hektare di Provinsi Banten terdapat di tiga wilayah yakni
Kabupaten Serang di Kecamatan Tanara, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.
â€Ini daerah sumber-sumber sentra pangan kita,â€ujarnya.
Kepala BPPSMDP Kementan RI Dedi Nur Syamsi mengatakan untuk
Panen Padi Nusantara Menteri Pertanian (Mentan) sangat tertarik dengan Banten
lantaran sebagau sentra produksi beras nasional. Terlebih, pada Maret 2023 ini
mengalami surplus sebanyak 40.000 ton. â€Ini luar biasa untuk Banten, artinya
Banten adalah andalan beras nasional,â€ujarnya.
Terkait kualitas pengelolaan paska panen padi menurut Dedi,
untuk di Banten khususnya Kabupaten Serang sudah baik dengan bahu membahunya
para petani, pengelola kecamatan sampia tingkat provinsi. â€Saya berharap bulog
bisa menyerap gabah dan beras dari petani secara maksimal. Tapi alhamdulillah
harga beras dan gabah di Kabupaten Serang bagus dan petani bisa
tersenyum,â€ucapnya.