Migo Ratu Serang Sukses di Ujicoba, 1 Hektar Lahan Hasilkan 4,5 ton Kedelai

SERANG – Seorang ahli
pertanian asal Kabupaten Serang, Banten, Profesor Ali Zum Masyar sukses
melakukan ujicoba varietas unggul kedelai yang diberi nama Migo Ratu Serang.
Kesuksesan itu diketahui dari hasil panen yang dilaksanakan
di Kecamatan Padarincang, Kamis (9/3/2023).
“Kita patut bangga, varietas Migo Ratu Serang ini adalah
identitas kedelai lokal Kabupaten Serang. Penemunya saya sendiri, dan sudah
saya serahkan kepada Ibu Bupati Serang. Mudah-mudahan ini berkah dan
bermanfaat, seperti hari ini petani berbahagia ikut panen,†kata Ali.
Dari hasil tersebut dia meyakini, Kabupaten Serang akan
menjadi daerah percontohan dalam pengembangan kedelai di Indonesia.
Ujicoba benih varietas unggul Migo Ratu Serang dilakukan di
lahan seluas 30 hektare di Kecamatan Mancak dan Padarincang. Hasilnya,
rata-rata per hektare menghasilkan kedelai mencapai 4,5 ton.
“Tes lapangan kepada 30 hektare lahan, hasil panen bisa
mencapai 4,5 ton per hektare. Dan nantinya, se-Provinsi Banten menggunakan Migo
Ratu Serang. Dan nanti untuk seluruh Indonesia,†ujar Ali.
Menurutnya, keberhasilan varietas Migo Ratu Serang tidak
lepas dari program stimulan dari Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan corporate
social responsibility (CSR) dari Bank bjb. “Untuk kedelai sudah tidak diragukan
lagi, prioritas tinggi ada di Kabupaten Serang. Khusus untuk Migo Ratu Serang, hasilnya bahkan ada
yang lebih dari 4,5 ton, sampai 6,4 ton per haktare,†ungkap Ali.
Melihat keberhasilan varietas kedelai Migo Ratu Serang, Ali
optimistis bisa menjawab tantangan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Yakni mampu mengembangkan varietas Migo di lahan seluas 100 ribu hektare di
Indonesia. “Ini bukan kaleng-kaleng, ini luar biasa. Saat musim hujan, orang
gagal panen kedelai. Namun di Kabupaten Serang, Kecamatan Padarincang dan
Mancak, berhasil menanam kedelai,†ujar Ali.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Serang cukup fokus terhadap
swasembada pangan. Setelah Migo Ratu Serang, kata Ali, bersama Bupati Serang
tengah mengembangkan varietas untuk padi yang diberi nama Tri Sakti 1 Serang.
“Program yang baik terhadap ketahanan pangan ini, akan menjadikan Kabupaten
Serang surplus dan swasembada pangan. Setelah kedelai dan padi, nanti
berikutnya varietas jagung,†tegas Ali.
Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengucapkan
terima kasih kepada Profesor Ali karena menjadikan Kabupaten Serang sebagai
ujicoba varietas yang diciptakannya. Jumlah produktivitasnya dinilai luar
biasa, sesuai target. “Karena beliau ini ahlinya pertanian, tinggal pemda
Kabupaten Serang memberikan dukungan terhadap program ini. Kabupaten Serang
ditantang oleh Pak Menteri Pertanian, dan sekarang terjawab bahwa Kabupaten
Serang sudah bisa menjadi sentra benih kedelai prioritas tinggi,†ujar Tatu.
Selanjutnya, kata Tatu, Pemkab Serang terus mengawal petani
agar maksimal mengembangkan kedelai. Akan dilakukan pendampingan mulai
penanaman sampai panen dan pasca panen. “Saya juga sudah berdiskusi dengan
Profesor Ali untuk penjualan kedelainya, kita udah siapkan. Nanti perluasan ke
enam kecematan,†ujarnya.
Tatu menegaskan, tujuan pertama pengembangan varietas unggul
tidak hanya menjawab tantangan Menteri Pertanian saat berkunjung ke Kabupaten
Serang, tetapi juga untuk swasembada kebutuhan kedelai. “Target berikutnya kita
bicara Indonesia secara nasional dan bisa ekspor. Dengan begitu, impor tidak
akan terjadi dan kita semua swasembada kedelai,†ujarnya.