Lampung Urutan Kedua Tertinggi Persentase Belanja APBD
BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi Lampung menempati urutan
kedua tertinggi persentase belanja APBD provinsi se-Indonesia Tahun Anggaran
2022 dengan total belanja 72,49 %.
Uurutan pertama ditempati Jawa Barat dengan total belanja
73,94 % dan ketiga Provinsi Bengkulu dengan 72,31 %.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan persentase
belanja APBD Provinsi se-Indonesia Tahun Anggaran 2022 tersebut pada
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang diikuti oleh Pemprov
Lampung secara virtual dari Command
Center Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (7/11/2022).
Sementara untuk
persentase realisasi belanja tidak terduga APBD Provinsi se Indonesia per 4
Nopember 2022, Provinsi Lampung juga masuk 10 besar yakni tertinggi ke-8 dengan
angka 34,97 %, peringkat pertama Provinsi Papua dengan total 88,63 %, kedua
Provinsi Papua Barat 87,73%, dan ketiga Sulawesi Selatan 77,72%.
Menurut Mendagri, Inflasi ini menjadi persoalan global yang
berdampak pada Indonesia, Indonesia peringkat 139 dari 186 negara di dunia.
Inflasi Oktober 2022 (yoy), inflasi tahun ke tahun Oktober 2022 terhadap
Oktober 2021 sebanyak 5,71%, inflasi bulan ke bulan Oktober 2022 terhadap
September 2022 sebanyak -0,11%.
"10 negara dengan ekonomi terbesar didunia diantaranya
China, Amerika Serikat, India, Jepang, Jerman, Rusia, Indonesia, Brazil,
Inggris, Prancis," ujarnya.
Mendagri menyampaikan 10 Provinsi dengan Persentase
tertinggi realisasi APBD Provinsi
se-Indonesia per 4 November TA 2022,
Provinsi Jawa Barat, Lampung,
Bengkulu, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Riau,
Maluku Utara, dan Banten.
Adapula provinsi dengan realisasi terkecil diantaranya
Banten, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tengah, Jambi, Maluku, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara.
Mendagri menegaskan, bahwa solusi pengendalian inflasi yaitu
dengan kunci utama isu pengendalian inflasi jadikan isu prioritas dan sinergi
semua stakeholder seperti penanganan pandemi Covid-19, komunikasi publik,
aktifkan TPID, aktifkan satgas pangan.
Selanjutnya BBM Subsidi tepat sasaran ke masyarakat tidak
mampu, laksanakan gerakan penghematan energi, gerakan tanam pangan cepat panen,
laksanakan kerja sama antar daerah, intensifkan jaring pengaman sosial, Badan
Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI) Provinsi umumkan angka inflasi
hingga Kabupaten/Kota.
Mendagri juga menyampaikan, Indeks perkembangan harga
Provinsi penyumbang kenaikan harga komiditi pangan diseluruh Provinsi
berpariasi. Sampai dengan Minggu ke I November (Month to Date), Cabai Merah
menjadi komoditas yang menyumbang kenaikan harga di 19 Provinsi.
Selanjutnya, Cabai Rawit di 13 Provinsi dan Daging Ayam Ras
di 13 Provinsi Selebihnya tersebar pada berbagai komoditas pangan seperti Tempe (12 Provinsi);Tahu Mentah (11 Provinsi),
Telur Ayam Ras (11 Provinsi).
Sementara Indeks perkembangan harga Kabupaaten/kota, sampai
dengan Minggu ke November 1 (Month to Date), Cabai Merah menjadi komoditas yang
menyumbang kenaikan harga di 252 Kab/Kota. Selanjutnya, Cabai Rawit di 176 Kab/Kota
dan Daging Ayam Ras di 162 Kab/Kota dan Telur Ayam Ras di 120 Kab/Kota
Selebihnya tersebar pada berbagai komoditas pangan seperti Bawang Merah (106
Kab/Kota); Beras (90 Kab/Kota), Mie Instanst (77 Kab/Kota) dan Minyak Goreng
(73 Kab/Kota)
Hadir dalam Rapat mewakili Forkopimda Provinsi Lampung,
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Kepala Bappeda, Kepala BPKAD, Kepala Dinas
Sosial, Kepala Dinas Perhubungan, Kadis PKP dan Cipta Karya, Plt. Kadis ESDM,
Plt. Karo Perekonomian, Kabid Dinas Kominfotik, dan Kabid Dinas KPTPH.