Lampung- Kepulauan Riau Kerjasama Ketahanan Pangan

BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi Lampung mengadakan
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
(Kepri) di Ballroom Swiss-Bel Hotel Harbour Bay, Kota Batam, Rabu (27/9/2023).
Dalam perjanjian ini, Pemprov Lampung membidik Kepri menjadi pasar potensial Sektor Ketahanan
Pangan Lampung dan menjadi penghubung pemasaran produk ke luar negeri.
Kegiatan ini sendiri merupakan tindak lanjut dari
kesepakatan 10 Provinsi yang sudah ditandatangani bersama pada tanggal 30 Juni
2022 di Pekanbaru Provinsi Riau.
Perjanjian Kerjasama antar kedua daerah ini sendiri meliputi
sektor Ketahanan Pangan, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Perindustrian,
Perdagangan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Pariwisata.
Perjanjian kerjasama ini bertujuan untuk membangun hubungan
yang erat dan memperkuat sinergi antar daerah dalam mengatasi kesenjangan kedua
wilayah melalui perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi.
Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi
Lampung Kusnardi mengatakan bahwa Kepri dapat menjadi pasar yang potensial bagi
Provinsi Lampung terutama di sektor ketahanan pangan.
"Karena mereka kebutuhan akan bahan pangan utama, beras
dan lain-lain masih banyak meng-import terutama beras mereka import dari luar
negeri, padahal itu bisa kita kerjasamakan" ujarnya.
Kusnardi berpendapat Kepri memiliki letak yang strategis dan
menjadi pintu masuk bagi negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura.
Menurutnya, Kepri dapat menjadi penghubung bagi Provinsi
Lampung dalam mengekspor komoditi unggulannya dan produk UMKM ke luar negeri.
Selain itu, ia menuturkan bahwa Provinsi Lampung dapat
menjadi suplier bagi bahan baku olahan kuliner negara tetangga, dimana Lampung
sendiri merupakan salah satu penghasil tepung tapioka terbesar di Indonesia.
"Ini bisa kita jadikan hub untuk ekspor kita, karena
disini lebih mengetahui selera kondisi lingkungan pasar yang ada di luar negeri
utamanya Singapur, Malaysia dan mungkin juga Thailand," ujarnya.
Kusnardi berharap kedua daerah dapat menarik banyak
keuntungan dari kesepakatan kerjasama ini.
Selain dengan Pemprov Lampung, Pemprov Kepri juga
menandatangi perjanjian kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jambi, dan
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan
penandatanganan kerjasama ini merupakan langkah dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan pokok serta kebutuhan penting lainnya untuk mengendalikan
tingkat inflasi ekonomi.
Ia mengajak Pemerintah Provinsi lain di Sumatera untuk
menjadikan Provinsi Kepri sebagai jembatan untuk memasarkan produk-produk
unggulan di daerahnya masing-masing ke pasar internsional.
"Semoga kerjasama ini menimbulkan hasil yang lebih
besar, bisa mengakses produk-produk kita yang berkualitas dengan
spesifikasi-spesifikasi tertentu ke pasar-pasar di luar negeri,"
pungkasnya.
Selain penandatangan kerjasama, Provinsi Lampung juga
melakukan kunjungan kerja ke Koperasi Rumah Bungkus Radja Isha di Kawasan
Industri Tunas 2 Kota Batam dan menghadiri acara Indonesia-Malaysia-Thailand
Growth Triangle (IMT-GT) 2023.
IMT-GT merupakan kerjasama kawasan sub-regional diantara
tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand yang bertujuan untuk
mengakselerasi transformasi ekonomi dan sosial serta integrasi negara bagian
dan provinsi di tiga negara tersebut.
Pada tahun ini, program IMT-GT akan melibatkan 10 provinsi
yang ada di Sumatera (Indonesia), Thailand Selatan, dan Malaysia.
Kota dan Kabupaten di Pulau Sumatera yang masuk dalam
program IMT-GT antara lain Kota Padang, Kabupaten Tanah Datar, Batam, Bintan,
Banda Aceh, Kota Medan, Kabupaten Samosir, Pulau Pahawang Lampung, dan
Bengkulu.