Keluarga Almarhumah Perampokan di Lampung Timur Minta Pelaku Ditembak Mati

LAMPUNG TIMUR - Ratusan pelayat memenuhi halaman rumah almarhumah Leli Agustin di Dusun I, Desa Totoprojo, Kecamatan Waybungur, Kabupaten Lampung Timur, Sabtu (22/1/2022) pagi.
Almarhumah Leli Agustin adalah karyawan BRI link yang tewas di tembak perampok di jalan Lintas Timur Desa Tambahsubur, Kecamatan Waybungur pada Jumat (21/1/2022) kemarin.
Korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Totoprojo. Kedua orang tua korban, Mursidi dan Sumiati tak sanggup menahan tangis ketika almahrum anaknya dibawa dengan keranda menuju pemakaman. Sejumlah kawan kuliahnya juga tampak di kediaman korban.
Paman korban Sutrisno meminta agar Polisi segera menangkap pelaku jika perlu ditembak mati.
"Kami keluarga besar meminta pelaku tembak mati, karena apa yang dilakukan pelaku sangat keji," ucap Sutrisno.
Sutrisno menceritakan, Leli merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dan masih menempuh kuliah di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Lampung. Untuk membantu orang tuanya dalam pembiayaan kuliah, Leli menyambi bekerja sebagai penunggu BRI Link milik orang lain.
"Saya tidak tau berapa gaji dari bekerja di BRI Link itu, tapi yang jelas hasil kerjanya untuk tambahan biaya kuliah," kata Sutrisno.
Di tempat terpisah, sejumlah anggota Polisi dari Polres Lampung Timur tampak berjaga di sekitar tempat kejadian di Desa Tambahsubur, dan ruko yang dijadikan pelayanan BRI Link sudah diberi garis polisi untuk disterilkan guna mempermudah penyelidikan Polisi.
Dwi, warga sekitar lokasi kejadian mengaku sempat mendengar suara letusan namun dirinya tidak menyadari itu adalah tembakan.
"Saya kemarin pas masak di dapur, karena rumah saya gandeng dengan BRI Link itu jadi denger, tapi gak tau kalau itu tembakan," kata Dwi.
Dirinya baru menyadari itu peristiwa perampokan ketika ada suara gaduh di depan rumahnya. Ketika Dwi berlari keluar rumah sudah ada beberapa warga sedang mengerumuni korban yang tergeletak di depan tempat kerjanya.
"Saya melihat kondisi mbak Leli tidak berani mendekat, tidak tega soalnya," papar Dwi.