Inilah 3 Bandara Yang Dibangun Lewat Pembiayaan Mandiri

Inilah 3 Bandara Yang Dibangun Lewat Pembiayaan Mandiri
Ilustrasi Pembangunan Bandara (Foto:BUMN)

JAKARTA - Angkasa Pura Airports membangun dan mengembangkan bandara-bandara, baik yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) maupun yang tidak termasuk, menggunakan pembiayaan mandiri, baik melalui kas internal maupun penerbitan obligasi perusahaan. Hal ini merupakan salah satu wujud dedikasi perusahaan untuk berkontribusi membangun negeri tanpa membebani keuangan negera.

Pada 2017, melalui Perpres 58 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan 3 bandara yang dikelola Angkasa Pura Airports menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional dari total 8 proyek pembangunan dan revitalisasi bandara. Delapan bandara tersebut dibagi menjadi 2 bagian, yaitu proyek pembangunan bandara dan proyek revitalisasi bandara.

Adapun 3 bandara yang masuk dalam PSN yaitu pembangunan bandara baru Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo, pengembangan Terminal Baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, dan pengembangan Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Tiga bandara ini telah selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, di mana Terminal Baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 7 Juni 2018, Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin diresmikan Presiden Joko Widodo pada 18 Desember 2019, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo yang selesai dibangun 100% pada Maret 2020.

"Sebagai wujud dedikasi kepada negara dalam merealisasikan kemandirian ekonomi daerah melalui pengembangan infrastruktur bandara, Angkasa Pura Airports membangun dan mengembangkan bandara-bandara kelolaannya melalui pembiayaan mandiri tanpa membebani keuangan negara. Pembiayaan mandiri yang dimaksud yaitu melalui penggunaan kas internal maupun penerbitan obligasi perusahaan. Selain itu, Angkasa Pura Airports juga senantiasa siap menerima penugasan untuk mengelola dan mengembangkan bandara-bandara yang sebelumnya dikelola oleh Pemerintah," ujar Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi dari laman BUMN Minggu (23/8).

Sebagai informasi, pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon progo menghabiskan dana sebesar Rp10,5 triliun, di mana Rp6,1 triliun digunakan untuk pembangunan fisik dan Rp4,4 triliun untuk pembebasan lahan. Dengan luas terminal sebesar 210.000 meter persegi dan total luas area bandara mencapai 587 hektar, menjadikan YIA sebagai salah satu bandara terbesar di Indonesia dengan kapasitas saat ini dapat menampung 14 juta penumpang per tahun dan kapasitas ultimate nantinya dapat menampung hingga 24 juta orang per tahun.

Angkasa Pura Airports sebagai pemrakarsa proyek NYIA juga telah memerhatikan sisi mitigasi potensi bencana di wilayah pantai selatan Yogyakarta. Landas pacu NYIA dibangun pada ketinggian 7,8 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan berjarak satu kilometer dari pantai. Sementara apron berada 8 mdpl dan terminal 9 mdpl. Bangunan terminal juga telah dirancang tahan terhadap ancaman gempa bumi hingga 8,8 skala richter.

Sementara itu, Terminal Baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dibangun dengan investasi sebesar Rp2,075 triliun. Terminal baru ini memiliki luas 58.652 meter persegi, hampir sembilan kali lipat dari luas terminal lama, dan dapat menampung 6,9 juta penumpang per tahun. Fasilitas lainnya yaitu apron baru yang mampu menampung 12 pesawat, 30 konter check-in, 8 eskalator, 8 elevator, 2 travelator, serta 3 buah garbarata. Tersedia pula gedung parkir yang mampu menampung 1.200 kendaraan. 

Sedangkan Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp2 triliun memiliki luasan 77.562 meter persegi yang mampu menampung 7 juta penumpang per tahun serta apron atau tempat parkir pesawat yang dapat menampung 14 pesawat narrow body.

Pembangunan dan pengembangan berbagai bandara melalui pembiayaan mandiri dipersembahkan Angkasa Pura Airports untuk Indonesia sebagai bentuk dedikasi membangun negeri, sekaligus wujud #BUMNUntuk75Tahun Indonesia.