Hima Akutansi IIB Darmajaya Gelar Seminar Pasar Modal 2023

BANDARLAMPUNG –
Himpunan Mahasiswa (Hima) Akuntansi Institut Informatika dan Bisnis (IIB)
Darmajaya dalam menyemarakkan Dies Natalis ke-26 menggelar Seminar Pasar Modal
2023, di Aula Rektorat Lantai III, Kamis (8/6/2023).
Seminar tersebut menghadirkan perwakilan dari Bursa Efek
Indonesia (BEI) Perwakilan Provinsi Lampung Ananda Putri Kusuma dan
Representative PT Phintraco Sekuritas Juan Sha Sha. Seminar Pasar Modal
mengusung tema “Bangun Pengetahuan Serta Tingkatkan Pemahaman Generasi Muda
terhadap Pentingnya Investasi dan Pasar Modalâ€.
Ketua Pelaksana Seminar Pasar Modal 2023, Lutvia mengatakan
kegiatan ini merupakan rangkaian dari Accounting Fair 2023. “Dimana terdapat
berbagai macam perlombaan dalam Accounting Fair 2023 mulai dari tingkat SMP,
SMA dan perguruan tinggi,†ungkapnya.
Untuk kegiatan seminar ini, lanjut dia, diikuti 80 peserta.
“Semoga dapat menambah wawasan mengenai pasar modal,†tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Prodi Akuntansi Toni Nurhadianto,
S.E., M.Sc., mengatakan tujuan kegiatan ini salah satunya memperingati Dies
Natalis ke- 26 dan dalam rangka Accounting Fair yang diadakan setiap tahunnya.
“Ketika kita bicara tentang pasar modal. Kita bicara investasi sudah tidak
asing lagi ditelinga kita,†ucapnya.
Apalagi literasi di mahasiswa, kata dia, sudah memahami.
“Tapi mahasiswa tidak hanya literasi tetapi harus inklusi (berinvestasi),â€
ujarnya.
Pasar modal, lanjut dia, erat kaitannya dengan investasi
yang mengingatkan dengan sandwich generation. “Generasi ini merupakan generasi
orang dewasa yang harus menanggung beban tiga generasi, yaitu orang tuanya,
dirinya dan anaknya. Kondisi ini biasa di analogikan sebagai daging yang
dihimpit oleh dua buah roti seperti selayaknya sandwich,†bebernya
Generasi ini diakibatkan salah satunya kegagalan orangtua
dalam mengelola keuangan, hingga akhirnya membebankan hidupnya kepada
keturunannya. “Namun bila memahami terkait investasi maka kita dapat
memutusnya,†tuturnya.
Sementara, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik RZ Abdul Aziz mengatakan
bahwa bicara pasar modal sudah sejak dulu hadir di Indonesia. “Adanya pasar
modal ini untuk edukasi masyarakat. Kalau kita bicara dunia ada Warrent Buffet,
bapak pasar modal. Usia 11 tahun sudah berinvestasi di pasar modal,†ungkapnya.
Di Indonesia, lanjut dia, Lho Kheng Hong merupakan bapak
pasar modal meskipun mulai berinvestasi di usia 30 tahun. “Jadi tidak telat
untuk masuk ke pasar modal. Saya jadi ingat ketika harga saham batu bara naik
dan tetangga saya menjadi konglomerat. Saham sebagai instrumen investasi juga
memiliki resiko. Hari ini Anda akan mendapatkan pemahaman tersebut,†bebernya.
Warek 1 juga mengucapkan terima kasih kepada Prodi Akuntansi
dan para dosen yang menyelenggarakan kegiatan Seminar Pasar Modal. “Sekarang
banyak saham dijadikan mahar untuk nikah karena nilainya lebih cepat naik
daripada emas,†tuturnya.
Dalam paparannya Ananda Putri Kusuma dari BEI Provinsi
Lampung mengatakan berinvestasi bagian dalam menyiapkan masa pensiun. “Ketika
sekarang masih dapat mencari atau mendapatkan penghasilan tetapi nanti ketika
sudah 50 tahun apakah masih harus bekerja,†ungkapnya.
Menurut dia, banyak keuntungan yang didapat bila
berinvestasi di pasar modal. “Pertama uang kita tidak terkena inflasi,
mendapatkan capital gain (selisih harga), dan dividen (hasil keuntungan
perusahaan),†ungkapnya.
Ananda juga menerangkan dengan berinvestasi setiap bulan
masih dapat penghasilan dari selisih harga ataupun capital gain bila ingin
ditransaksikan penjualan saham yang terdapat di portofolio. “Selain itu kita
juga membantu perekonomian negara karena uang yang diinvestasikan akan diputar
dalam pasar modal,†tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Juan Sha Sha bahwa ketika harga
saham mengalami penurunan tidak berarti investasi yang dilakukan menjadi
capital loss. “Bila saham yang turun, tapi belum dijual berarti tidak mengalami
kerugian. Karena bila memang saham yang dibeli tersebut prospeknya bagus
menjadi kesempatan untuk menambah jumlahnya atau serok,†tuturnya.
Juan Sha Sha menceritakan pengalamannya ketika membeli saham
BBRI ketika berada pada titik bawah. “Saat itu saya membeli BBRI dengan harga
yang lumayan dibawah ketika kemarin sempat mencapai titik tertinggi saya
mendapatkan capital gain yang lumayan,†ujarnya.
Dia berpesan bahwa dengan berinvestasi di pasar modal atau
saham juga menjadikan peluang untuk financial freedom. “Apalagi dilakukan atau
dimulai sejak dini sehingga ketika kita berinvestasi dalam jangka yang lama
maka keuntungan yang didapat juga menjadi berlipat,†pungkasnya.