Dua Mahasiswa Unila Ciptakan Alat dan Sistem Monitoring Kualitas Udara Berbasis IoT
BANDARLAMPUNG - Dua
mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Universitas Lampung (Unila) melakukan presentasi online di depan PT. HAS
Environmental untuk memperkenalkan sebuah inovasi terbaru.
Muhamad Ridwan dan Sasmita Ningrum, mahasiswa Program Studi
S1-Fisika Unila, berhasil menciptakan alat dan sistem monitoring kualitas udara
berbasis Internet of Things (IoT) yang sangat canggih dan presisi.
Alat yang dikembangkan Muhamad Ridwan dan Sasmita Ningrum
mampu mendeteksi beberapa polutan udara penting, seperti nitrogen dioksida
(NO2), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan partikel materi
berukuran 10 mikrometer (PM10).
Kehadiran alat ini diharapkan akan sangat membantu para
pakar lingkungan dan pemerintah dalam mengukur dan mengidentifikasi tingkat
polusi udara di suatu wilayah.
Salah satu keunggulan utama dari inovasi ini adalah
integrasinya dengan sebuah website, yang memungkinkan akses bagi siapa saja,
kapan saja, dan di mana saja selama terhubung dengan jaringan internet.
Pengguna dapat memantau data kualitas udara secara real-time
dan memperoleh informasi yang berguna untuk mengambil tindakan pencegahan
apabila tingkat polusi udara mencapai level yang berbahaya.
Muhamad Ridwan dan rekannya berharap dengan adanya alat dan
sistem monitoring ini, kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas
udara akan semakin meningkat. Selain itu, data yang terkumpul dapat menjadi
acuan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan perlindungan lingkungan.
Sasmita menambahkan, selama proses pengembangan, mereka
telah berusaha untuk menjaga kualitas dan akurasi data. Hasil pengujian
menunjukkan tingkat akurasi yang baik dan mereka berharap alat ini dapat
memberikan kontribusi nyata dalam memantau dan mengurangi polusi udara.
Presentasi kedua mahasiswa ini mendapat sambutan yang
positif dari PT. HAS Environmental, sebuah perusahaan yang sudah memiliki kerja
sama dengan FMIPA Unila sebelumnya.
General Manager PT. HAS Environmental Robbi Nugroho Sutrisno
menyatakan antusiasmenya untuk melakukan tindak lanjut dari presentasi
tersebut. Ia berencana merumuskan upaya keberlanjutan dalam pengembangan alat
ini hingga menjadi produk kebanggaan dalam negeri untuk menopang kualitas
lingkungan yang lebih baik.
Dekan FMIPA Unila Dr Eng Heri Satria juga memberikan
apresiasi yang tinggi terhadap karya para mahasiswa ini dan mengungkapkan
kebanggaannya terhadap prestasi mereka.
Inovasi ini menandai langkah maju FMIPA Unila dalam
mendukung penelitian dosen dan mahasiswa serta kerja sama dengan pihak
industri. Dengan begitu, FMIPA Unila berusaha menghasilkan para peneliti di
bidang MIPA yang memahami kebutuhan industri lokal di Indonesia dan dunia
internasional.
Departemen Fisika di FMIPA Unila dianggap memiliki potensi
untuk melahirkan para peneliti di bidang instrumentasi berkat laboratorium dan
tenaga pengajarnya yang berpengalaman dalam pengembangan instrumentasi.
Keberhasilan inovasi dari kedua mahasiswa ini tidak lepas
dari dukungan para dosen pembimbing mereka, yaitu Amir Supriyanto, Humairoh
Ratu Ayu serta dosen pembahas Gurum Ahmad Pauzi.
Inovasi ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam
upaya menjaga kebersihan dan kualitas udara di lingkungan sekitar, sekaligus
membuka peluang untuk meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam
pengadaan barang dan jasa.
Selain itu, inovasi ini sejalan dengan semangat untuk
mendukung penggunaan produk dalam negeri dan mendorong pertumbuhan industri
lokal. Diharapkan, alat monitoring kualitas udara berbasis IoT ini akan semakin
meluas penggunaannya dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan
lingkungan.