Dendi Targetkan 2023 Pesawaran Terbebas dari Buta Baca Alquran

Dendi Targetkan 2023 Pesawaran Terbebas dari Buta Baca Alquran
Suryanto/monologis.id

PESAWARAN – Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona menargetkan pada tahun 2023 Pesawaran menjadi kabupaten yang terbebas dari buta baca Alquran.

“Guna mendukung target tersebut, kita memiliki program pemberian insentif kepada guru ngaji berjumlah 1200 di tahun ini, dan kami mengharapkan ditahun yang akan datang jumlah penerimanya akan kita tambah menjadi 2500 orang, semoga itu dapat terwujud,” tegas Dendi saat menyerahkan bantuan sumur bor ke Pondok Pesantren (Ponpes) Safinatul Hidayah Dusun Cipanas Desa, Way Harong, Waylima, Minggu (20/09).

Dendi mengatakan, bantuan ini sebagai bentuk kepeduliannya kepada para santri yang menuntut ilmu di pondok pesantren.

“Disini kalau musim kemarau memang kesulitan air, maka dari itu kami memilih Pondok Pesantren ini untuk kemaslahatan para santri yang ada, sehingga ketika musim kemarau tiba, para santri tidak kesulitan lagi dalam hal air bersih,” jelasnya.

Dirinya juga mengatakan, akan memberikan yang terbaik apabila itu menyangkut permasalahan agama. “Agar anak-anak dapat menimba ilmu agama islam yang baik, saya akan berusaha semaksimal mungkin, dan akan menyelesaikan atau memenuhi segala permasalahan ataupun kekurangan yang ada,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini juga, dirinya meminta maaf karena belum dapat memenuhi segala kekurangan yang ada, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan anggaran.

“Kalau saya berkeinginan semua yang mengajukan bantuan ini dapat diwujudkan semua, namun kembali lagi dengan anggaran yang kita miliki, saya selaku bupati harus memilah dan memilih mana yang menjadi skala prioritas yang harus kita dahulukan, karena sampai saat ini ada sekitar 224 Pondok Pesantren yang tecatat, dan ini harus saya bagi semua untuk pembangunannya,” paparnya.

Sementara itu, pengasuh pondok Pesantren Safinatul Hidayah, Ustaz Syamsul Bahri, mengatakan dengan adanya bantuan sumur bor ini, pihaknya dapat membantu para masyarakat yang kekurangan air pada musim kemarau.

“Jadi bukan hanya para santri pondok saja yang bisa merasakan manfaatnya, tetapi juga kami mempersilahkan kepada masyarakat yang hendak mengambil air disini,” pungkasnya.